Connect with us

Business

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Berminat Akuisisi Aset Panas Bumi Sorik Marapi

Published

on

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Berminat Akuisisi Aset Panas Bumi Sorik Marapi

JAKARTA (usmnews) – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) tetap menunjukkan minatnya untuk mengakuisisi unit panas bumi milik KS Orka Renewables, PT Sorik Marapi Geothermal Power. Direktur Utama PGEO, Julfi Hadi, menyatakan bahwa perseroan masih menantikan kelanjutan negosiasi mengenai kemungkinan akuisisi aset tersebut dengan KS Orka. Namun, menurutnya, KS Orka masih memiliki rencana untuk melanjutkan pengeboran pada unit panas bumi mereka di Sorik Marapi.

“Bolanya ada ada dia, mereka lagi drilling, teknikal data,” ujar Julfi dalam sebuah media briefing di Jakarta pada Rabu (8/5/2024).

Julfi juga mengonfirmasi bahwa pihaknya masih tertarik untuk mengakuisisi aset panas bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Power. Sejumlah negosiasi terkait kemungkinan akuisisi tersebut masih berlanjut sejak informasi pertama kali bocor ke publik pertengahan tahun sebelumnya.

“Sorik kan naik turun itu, kita masih monitor kalau kesempatannya ada, ya kita akan ambil,” tambahnya.

Sebelumnya, PGEO telah dikabarkan sedang menjajaki akuisisi unit panas bumi milik KS Orka Renewables, yaitu PT Sorik Marapi Geothermal Power, dengan nilai pembelian hingga US$1 miliar setara dengan Rp15,34 triliun.

Dilansir dari Reuters pada Senin (11/9/2023), PGEO dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk membeli unit panas bumi tersebut. Nilai akuisisi tersebut diperkirakan mencapai US$1 miliar. Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan bahwa kesepakatan tersebut bisa ditandatangani oleh kedua pihak pada akhir tahun tersebut, namun juga menegaskan bahwa kesepakatan tersebut dapat berubah sewaktu-waktu.

Di sisi lain, KS Orka dilaporkan telah menjajaki upaya untuk menjual PLTP Sorik Marapi pada awal tahun tersebut. PLTP Sorik Marapi, yang terletak di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatra Utara, merupakan salah satu proyek panas bumi terbesar yang sedang dikembangkan di Indonesia dengan kapasitas hingga 240 megawatt. KS Orka sendiri didirikan oleh Kaishan Group asal China pada 2016 dengan fokus pada pengembangan energi baru panas bumi.

Sementara itu, Bloomberg melaporkan bahwa PGEO sedang mengumpulkan proposal dari para bankir untuk pencarian pinjaman berbasis ESG senilai US$1 miliar pada Senin (11/9/2023). Perusahaan ini menargetkan kesepakatan pinjaman tersebut dapat disepakati pada akhir tahun tersebut, dengan harapan untuk meminjam dengan bunga kurang dari 100 basis poin patokan SOFR.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *