International

PM Netanyahu Tolak Gencatan Senjata Permanen dengan Hamas

Published

on

Gaza (usmnews) – PM Netanyahu menolak rencana gencatan senjata permanen yang Hamas ajukan. Dalam pernyataannya, Netanyahu menegaskan ia menolak tawaran damai itu karena Hamas mengancam akan melanjutkan peperangan jika mereka tidak menerima alternatif yang ditawarkan oleh Amerika Serikat. Netanyahu berkata, “Hamas mengajukan posisi yang tidak kami terima dan memperingatkan langkah selanjutnya jika mereka terus menahan tawanan Israel.” Ia juga menambahkan dukungan Amerika dan Presiden Trump menguatkan tekad Israel menjaga keamanan nasional.

PM Netanyahu juga mengumumkan bahwa penduduk Gaza kini menghadapi kekhawatiran serius atas pasokan makanan, air, dan obat-obatan yang menipis. Warga menyatakan pasokan bantuan kemanusiaan yang dikirim selama enam minggu terakhir tidak memadai. Di pasar, pedagang menaikkan harga gula dua kali lipat serta komoditas pokok lainnya. Tindakan itu membuat kondisi sipil semakin memburuk dan mendorong masyarakat mencari solusi segera.

PM Netanyahu mengambil langkah tegas dengan mendesak lima organisasi hak asasi manusia untuk meminta Mahkamah Agung Israel mengeluarkan perintah agar pemerintah segera menyalurkan bantuan ke Gaza. Kelompok Gisha mengkritik pemerintah yang mengendalikan penyeberangan Gaza dan menuduh tindakan itu melanggar hukum internasional serta merupakan kejahatan perang. Mereka menuntut lembaga terkait menyelidiki kasus ini secara menyeluruh.

PM Netanyahu menolak kompromi yang melemahkan posisi Israel dan mengancam keamanan nasional. Ia menolak negosiasi yang gagal meredam ketegangan dan menyatakan Israel akan melanjutkan operasi militer jika Hamas terus menahan tawanan. Netanyahu menekankan bahwa alternatif damai harus menjamin keamanan Israel secara mutlak.

Akhirnya, ia menyerukan agar komunitas internasional mendesak pemerintah membuka akses bantuan kemanusiaan guna melindungi warga Gaza. Ia mengajak semua pihak bekerja sama mencari solusi yang adil dan memastikan pasokan bantuan mengalir bagi dua juta warga terdampak. Dengan langkah itu, Netanyahu berharap stabilitas regional terjaga dan penderitaan sipil segera berakhir.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version