Pemprov DKI Jakarta Pastikan MBG Hanya Sasar Siswa Sekolah

Jakarta, (usmnews) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menegaskan bahwa program MBG hanya untuk siswa di sekolah-sekolah terdaftar, bukan untuk guru atau warga sekitar. Program ini, yang mulai berlaku pada 6 Januari 2025, memastikan anak-anak mendapatkan gizi optimal untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Sarjoko, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menegaskan bahwa program MBG menyasar siswa di sekolah-sekolah yang berpartisipasi. “Sasaran penerima MBG adalah siswa yang ada di sekolah,” ujar Sarjoko saat dihubungi. Ia menegaskan bahwa guru atau warga di sekitar sekolah tidak akan menerima manfaat dari program ini.

Program MBG, yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, telah diluncurkan di 26 provinsi, termasuk DKI Jakarta. Di Jakarta sendiri, terdapat 4 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi, dengan lebih dari 12 ribu siswa sebagai penerima manfaat. SPPG Halim, Ciracas, Palmerah, dan Pulogebang bertanggung jawab menyuplai makanan bergizi untuk ribuan siswa di sejumlah sekolah.

Sarjoko mengungkapkan bahwa 13 SPPG tambahan akan segera beroperasi, yang akan menjadikan total SPPG di Jakarta sebanyak 17 unit. Dengan demikian, distribusi makanan bergizi akan semakin luas, mencakup lebih banyak sekolah. Program ini bertujuan untuk tidak hanya mendukung konsentrasi belajar siswa, tetapi juga meningkatkan kesehatan mereka secara keseluruhan. Selain itu, program ini akan memastikan setiap siswa mendapatkan makanan bergizi yang bervariasi setiap harinya, guna memenuhi kebutuhan gizi mereka secara optimal.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta intensif bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional dan SPPG untuk memastikan kelancaran distribusi makanan bergizi. Program ini juga mengedukasi siswa tentang budaya ‘Habiskan Porsi Makanmu’ agar mereka bisa memaksimalkan manfaat gizi. Dengan langkah ini, program MBG membantu siswa tumbuh sehat dan belajar lebih optimal.