Connect with us

Education

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diharapkan Fokus Investasi 50 Persen Anggaran di PTN

Published

on

Pemerintahan Prabowo-Gibran Diharapkan Fokus Investasi 50 Persen Anggaran di PTN

Baca juga berita yang lain : Education

(usmnews) – Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan, berharap pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa menginvestasikan 50 persen anggaran untuk perguruan tinggi negeri (PTN). Menurut Edi, investasi tersebut sangat penting untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi yang harus melahirkan bibit penerus bangsa.

“Komitmen dan ketegasan politik anggaran di mana pemerintah mesti berani investasi banyak di kampus-kampus negerinya sendiri hingga setidaknya 50 persen karena di PTN-PTN itulah, terutama PTN-BH generasi muda penerus bangsa dididik,” kata Edi kepada Kompas.com, Rabu (16/10/2024). (dikutip dari Kompas.com)

Edi mengatakan, saat ini pemerintah baru memberikan dana sebesar kurang lebih 30 persen untuk subsidi di PTN.

Perlu Mengubah Paradigma

Hal itu, kata Edi, menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius dalam berinvestasi pada kampus-kampus yang berada di bawah naungannya.

“Ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah berinvestasi pendidikan di kampus milik pemerintah sendiri,” ujarnya.

Sebelumnya, anggota DPD periode 2019-2024 Fahira Idris juga menilai, Indonesia memang perlu mengubah paradigma dalam memandang pendidikan, terutama pendidikan tinggi, dari biaya menjadi investasi yang strategis bagi masa depan bangsa. Menurutnya, paradigma memandang pendidikan sebagai investasi secara otomatis akan menyelesaikan berbagai persoalan pelik dunia pendidikan Indonesia, yaitu ketidaksetaraan akses dan ketidakmerataan kualitas pendidikan.

“Pendidikan kita masih memandang setiap rupiah anggaran yang digelontorkan sebagai cost. Akibatnya, mahasiswa masih dipandang sebagai konsumen dan pendidikan sebagai produk yang harus dijual,” kata Fahira Idris dalam siaran persnya. Dia menambahkan, akibat lainnya, saat bicara pendidikan, maka otomatis juga bicara beban finansial yang berat.

“Makanya masih banyak orang atau keluarga yang ingin anaknya bersekolah tinggi terpaksa harus berhutang,” tambah Fahira Idris.

Fahira mengatakan, banyak negara di dunia yang sudah meninggalkan paradigma pendidikan sebagai biaya. Ini karena mereka menyadari pandangan tersebut adalah penghambat utama kemajuan bangsa. Ia mengatakan, menjadikan pendidikan sebagai investasi memudahkan banyak negara di dunia untuk menciptakan sistem pendidikan berkualitas dan merata dalam menghasilkan kualitas manusia.

“Kualitas manusia inilah yang menjadi faktor kunci dalam memajukan masyarakat dan ekonomi ke arah yang lebih baik,” ucap dia.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Pemerintahan Prabowo-Gibran Diharapkan Fokus Investasi 50 Persen Anggaran di PTN dapat Anda temukan pada Education dan di tulis oleh Ataa