Education
Pemerhati Pendidikan Doni Koesuma Mencermati Tantangan Kurikulum Merdeka
JAKARTA(usmnews) – Doni Koesuma, seorang pemerhati pendidikan, mengungkapkan pandangannya terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia. Menurut Doni, masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam kurikulum tersebut, khususnya terkait aturan yang memungkinkan siswa naik kelas atau lulus setiap tahunnya tanpa mempertimbangkan secara menyeluruh kemampuan dan kesiapan mereka.
“Dalam Kurikulum Merdeka, siswa cenderung diarahkan untuk naik kelas atau lulus setiap tahunnya, tanpa mempertimbangkan apakah mereka benar-benar siap atau tidak. Kebijakan ini, menurut saya, kurang tepat,” ungkap Doni melalui akun YouTube resminya pada Kamis (28/3/2024).
Menurut pandangan Doni, siswa Indonesia membutuhkan disiplin dan pengembangan etos belajar yang tinggi agar dapat meraih kesuksesan di masa depan. Namun, kebijakan Kurikulum Merdeka yang memungkinkan setiap siswa naik kelas tanpa penilaian menyeluruh dapat mengurangi motivasi belajar mereka.
“Dengan semua siswa naik kelas dan lulus tanpa hambatan, hal ini dapat mengurangi motivasi mereka untuk belajar,” tambahnya.
Doni juga menyoroti hilangnya ujian nasional dalam Kurikulum Merdeka, serta kebijakan naik kelas yang berpotensi mengurangi pemahaman makna belajar secara mendalam.
“Sudah tidak ada ujian nasional, dan siswa selalu naik kelas, hal ini dapat menghasilkan sikap yang kurang tepat terhadap pembelajaran,” jelas Doni.
Meskipun beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kebijakan tinggal kelas dapat mempengaruhi kondisi psikologis anak, Doni tetap mempertanyakan kebijakan tersebut karena berpotensi meredupkan semangat belajar siswa.
“Kebijakan tinggal kelas harus dipertimbangkan kembali karena dapat meredupkan semangat belajar dan keberanian siswa,” ungkapnya.
Doni juga mengekspresikan kekhawatirannya bahwa kebijakan ini dapat merusak karakter belajar siswa dan berdampak negatif pada kualitas sumber daya manusia di masa depan.
“Dengan sistem yang memberi kemudahan untuk naik kelas dan lulus, kita khawatir sumber daya manusia kita tidak akan berkembang dengan baik,” tandas Doni.
Pernyataan Doni Koesuma mencerminkan kebutuhan akan evaluasi mendalam terhadap implementasi Kurikulum Merdeka, dengan tujuan memastikan bahwa pendidikan di Indonesia memberikan dorongan yang tepat bagi siswa untuk berkembang secara optimal.