Nasional
Pembelaan Ketua Komisi III DPRD Gorut Dheninda Usai Viral Mencibir Demonstran
Gorontalo utara (usmnews) di kutip dari detiksulsel Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut), **Dheninda Chaerunnisa**, baru-baru ini menjadi pusat perhatian dan menuai sorotan tajam dari publik setelah sebuah video yang merekam gesturnya saat demonstrasi beredar luas dan viral di berbagai *platform* media sosial.
Dalam video tersebut, Dheninda terlihat melakukan gestur yang diinterpretasikan oleh banyak pihak sebagai tindakan **mencibir** atau mengejek massa aksi yang tengah melakukan unjuk rasa.Kejadian yang memicu kontroversi ini terekam pada hari **Senin, 13 Oktober 2025**, saat sekelompok massa sedang melangsungkan demonstrasi di depan Gedung Kantor DPRD Gorut.
Setelah videonya menyebar dan menimbulkan reaksi negatif yang meluas, Dheninda Chaerunnisa segera memberikan klarifikasi dan **membantah** keras tuduhan bahwa dirinya sengaja mengejek atau mencibir para demonstran.
Dheninda menegaskan bahwa gestur yang terekam dalam video tersebut hanyalah sebuah **kesalahpahaman** belaka dan sama sekali tidak mencerminkan niatnya untuk merendahkan atau mengolok-olok massa aksi. Ia merasa terkejut dan kaget karena gerak-geriknya yang biasa saja justru dimaknai secara negatif dan menimbulkan kegaduhan.
“Makanya orang-orang harus lihat, tahu ekspresi aku saat ini. Ya Allah **tidak ada sama sekali niatku mencibir**, buat apa aku mencibir,” ujar Dheninda, menyampaikan pembelaannya dengan nada penyesalan atas interpretasi yang keliru terhadap aksinya. Ia menekankan bahwa tidak ada sedikit pun dorongan dalam dirinya untuk mengejek para demonstran yang saat itu sedang menyampaikan aspirasi melalui orasi mereka.
### Penjelasan Detail Mengenai Gestur MencibirDalam upaya meluruskan kesalahpahaman yang terjadi, Dheninda Chaerunnisa memberikan penjelasan yang lebih rinci mengenai konteks di balik gestur kontroversial tersebut. Menurutnya, pada saat kejadian, ia sebenarnya sedang **berkomunikasi dengan seorang karyawan** orang tuanya yang kebetulan hadir di lokasi demonstrasi.
Karyawan tersebut, kata Dheninda, memberikan **gestur jempol** kepadanya, seolah-olah mengatakan “tenang”, “ada saya di sini”, atau “mantap-mantap”, sebagai bentuk dukungan dan penguatan.Sebagai respons terhadap gestur dukungan tersebut, Dheninda mengaku **membalasnya dengan gestur yang terekam dalam video**—gestur yang kemudian diartikan sebagai “mencibir”.
Ia menjelaskan bahwa gerakannya itu murni ditujukan kepada karyawan tersebut dan bukan kepada orator atau massa demonstran yang sedang berorasi di depannya.”Karena karyawan orang tua saya memberikan gestur kayak jempol begitu, jadi seakan-akan yang bisa saya bahasakan dia mengatakan bahwa ‘tenang begitu, ada saya di sini, mantap-mantap’.
Karena gesturnya kayak gitu jadi saya pas lihat dia, saya langsung memberikan gestur begitu (mencibir),” terangnya.Dheninda juga meminta perhatian publik untuk melihat posisi pandangannya saat gestur itu dilakukan. Ia berargumen, apabila dirinya bermaksud mencibir orator, seharusnya pandangannya menghadap lurus ke arah orator yang sedang berbicara.
Namun, dia menegaskan, saat ia melakukan gestur miring (yang diduga mencibir), **pandangannya mengarah ke sebelah kanan**, yaitu ke arah karyawan yang berdiri di sisi kanan panggung atau lokasi.”Jadi nggak ada bermaksud sama sekali.
Dan itu tolong diperhatikan oratornya di mana, terus pandangan pimpinan, saya, menghadap ke orator. Sedangkan saya waktu miring (mencibir) gini (melihat ke) kanan karena orangnya karyawan saya sebelah kanan, saya miring begitu,” imbuhnya, berusaha meyakinkan bahwa sudut pandangnya saat itu adalah bukti bahwa gerakannya tidak ditujukan kepada demonstran.
### Kekhawatiran Pengalihan Isu dan Permintaan MaafLebih lanjut, Dheninda Chaerunnisa sempat menduga bahwa viralnya gestur tersebut sengaja **dipelintir** atau dimanfaatkan untuk **mengalihkan isu** atau fokus dari substansi permasalahan yang memicu demonstrasi.
Ia menyebutkan bahwa dari awal pun, masalah yang ada sudah dipelintir-pelintir, dan ia khawatir hal serupa terjadi pada gesturnya. Meskipun demikian, ia memilih untuk **tidak menyalahkan pihak lain** atas viralnya video dan *screenshot* tersebut.Menyikapi kegaduhan yang telah terjadi, Dheninda pada akhirnya **menyampaikan permohonan maaf** secara terbuka kepada publik. Permintaan maaf ini disampaikan atas dasar dampak dan interpretasi negatif yang muncul dari video tersebut, meskipun ia tetap bersikeras bahwa dirinya **tidak bermaksud apa-apa** saat mengeluarkan gestur itu.
“Jadi saya mohon maaf kepada semuanya, tetapi saya **luruskan bahwa saya tidak bermaksud untuk mencibir**,” tegas Dheninda.Ia kembali menegaskan bahwa seluruh insiden ini murni disebabkan oleh **kesalahpahaman** dan meminta agar video serta *screenshot* gesturnya tidak terus-menerus **dipelintir** atau disebarkan dengan narasi yang tidak benar.
“Saya ingin mengklarifikasi terkait dengan video saya yang beredar lalu *screenshot* sama berbagai media yang katanya saya mencibir orator pada saat demo. Dan teman-teman saya mohon untuk **jangan terus dipelintir-pelintir ini sebuah kesalahpahaman**,” pungkasnya, berharap klarifikasinya dapat mengakhiri polemik yang beredar di masyarakat.