Blog
Pelatih Marseille Ngamuk: Penalti Kedua Real Madrid

Jakarta, (USMNEWS),- Dikutip dari CNN Indonesia,Dalam pertandingan Liga Champions Eropa musim 2025/2026, pelatih Olympique Marseille, Roberto De Zerbi, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan skor tipis 1-2.
Kekalahan ini menjadi sorotan utama bagi De Zerbi, terutama karena ia merasa dua keputusan penalti yang diberikan wasit merugikan timnya, khususnya penalti kedua.Laga yang berlangsung di Spanyol pada Selasa (16/9) malam tersebut dipimpin oleh wasit asal Bosnia, Irfan Peljto. Di sepanjang pertandingan, tensi terlihat cukup tinggi.
Real Madrid mendapatkan penalti pertamanya pada menit ke-28, dan Kylian Mbappe yang bertindak sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya dengan baik, membuat skor berubah.Namun, momen yang paling memicu amarah De Zerbi terjadi pada menit ke-80. Saat itu, pemain bertahan Marseille, Facundo Medina, berduel dengan penyerang Real Madrid, Vinicius Junior, di dalam kotak penalti.

Dalam upayanya untuk membuang bola, bola tersebut tak sengaja mengenai tangannya. Wasit Peljto langsung menunjuk titik putih, sebuah keputusan yang dianggap De Zerbi sebagai kekeliruan fatal.Keputusan ini menjadi penalti kedua bagi Real Madrid. Kembali, Kylian Mbappe ditunjuk sebagai algojo, dan untuk kedua kalinya, ia berhasil menaklukkan kiper Marseille, mengamankan kemenangan bagi tim tuan rumah.Kekalahan ini terasa lebih pahit bagi Marseille karena sebelumnya, Real Madrid sempat bermain dengan 10 orang sejak menit ke-71.
Bek mereka, Dani Carvajal, diganjar kartu merah oleh wasit setelah bersitegang dan diduga menanduk kiper Marseille, Geronimo Rulli.Selepas pertandingan, De Zerbi meluapkan emosinya dalam konferensi pers. Ia secara tegas mengkritik keputusan wasit. “Penalti kedua itu agak memalukan.

Itu bukanlah penalti. Itu tidak tepat. Saya akan tetap mengatakan itu (bukan penalti) bahkan jika keputusan itu menguntungkan tim saya,” ungkap De Zerbi. Ia juga menambahkan bahwa kritiknya tidak ada hubungannya dengan kartu merah Carvajal. “Ketika saya mengatakan penalti itu memalukan, tidak ada maksud di baliknya, bahwa itu kompensasi kepada Real Madrid atas kartu merah Carvajal,” tambahnya, seperti dikutip dari Sport Es.
Pernyataan De Zerbi menyoroti ketidaksetujuannya yang mendalam terhadap keputusan wasit yang dianggapnya tidak adil dan memengaruhi jalannya pertandingan secara signifikan. Meskipun Real Madrid bermain dengan 10 pemain, keputusan penalti kedua pada akhir pertandingan dianggap sebagai pukulan telak yang mengunci kemenangan mereka.