Nasional
Operasi SAR Berhasil: 21 ABK Selamat dari Kebakaran Kapal di Kotabaru

Banjarmasin (usmnews) – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi dan menyelamatkan 21 anak buah kapal (ABK) dari peristiwa kebakaran yang menimpa Kapal Motor (KM) BlueRay, sebuah kapal pengangkut batu bara yang tengah beroperasi di Perairan Tanjung Pemancingan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Peristiwa ini menjadi perhatian serius mengingat kapal berada dalam posisi lego jangkar dan sedang melakukan proses pemuatan batu bara saat insiden terjadi.
Kepala Kantor SAR Banjarmasin, I Putur Sudayana, mengungkapkan bahwa laporan awal mengenai kebakaran diterima pihaknya pada Selasa (18/11) sekitar pukul 20.30 Wita. Kebakaran diduga bermula dari area kamar mesin, tempat berbagai komponen vital kapal beroperasi. Informasi pertama kali disampaikan oleh PT IDT selaku agen kapal kepada aparat terkait, yaitu Satpolair Kotabaru dan KSOP Batulicin, sebelum kemudian diteruskan ke Pos SAR Kotabaru hingga akhirnya masuk ke Kantor SAR Banjarmasin pada pukul 21.55 Wita.
Putu menegaskan bahwa dalam insiden tersebut seluruh ABK yang berjumlah 21 orang berhasil dievakuasi dengan selamat. Tidak ada laporan mengenai korban jiwa maupun korban hilang. Tim SAR yang bekerja di lapangan memastikan bahwa para awak kapal dalam keadaan sehat, tidak mengalami luka serius, serta mampu dievakuasi dengan aman setelah dilakukan pemeriksaan awal.
Dalam operasi penyelamatan ini, Tim SAR mengerahkan RIB 02 yang dilengkapi berbagai perangkat evakuasi standar. Setibanya di lokasi kejadian, tim langsung melakukan koordinasi intensif dengan agen kapal, nakhoda, serta pemilik kapal untuk memastikan langkah-langkah penanganan yang paling tepat. Bagian kapal yang terbakar pun telah dalam kondisi terkendali sehingga para ABK tetap berada di kapal sambil menunggu arahan terkait penanganan lanjutan dari pihak agen dan otoritas terkait.
Putu memberikan apresiasi kepada seluruh unsur maritim di wilayah Kotabaru atas koordinasi cepat yang dilakukan. Menurutnya, respons sigap dari berbagai pihak menjadi faktor kunci dalam memastikan situasi dapat dikendalikan dengan cepat sehingga tidak menimbulkan korban jiwa. Basarnas, katanya, akan terus menjaga kesiapsiagaan penuh dalam menghadapi setiap potensi keadaan darurat yang mengancam keselamatan pelayaran, terutama di kawasan perairan Kalimantan Selatan.
Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai unsur penting, mulai dari Tim Rescue Pos SAR Kotabaru, Satpolair Kotabaru, Lanal Kotabaru, KSOP Kotabaru, KSOP Batulicin, BPBD Kotabaru, ERT Jhonlin, hingga bantuan dari masyarakat setempat. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti pentingnya sinergi dalam penanganan kondisi darurat di wilayah maritim Indonesia.







