Lifestyle
Mikroplastik: Meningkatkan Kekhawatiran Kesehatan
Jakarta (usmnews) – Studi terbaru mengungkap bahwa mikroplastik menembus sawar darah-otak dan masuk ke dalam otak manusia dengan kecepatan yang mengkhawatirkan. Peneliti dari Universitas New Mexico menganalisis sampel otak postmortem dari 52 individu, termasuk sampel dari tahun 2016 dan 2024. Mereka menemukan partikel-partikel mikroplastik di setiap sampel, dengan konsentrasi yang meningkat 50 persen dalam kurun waktu tersebut. Jurnal Nature Medicine menerbitkan penelitian ini yang membuktikan bahwa mikroplastik tidak hanya hadir di lingkungan, tetapi juga meresap ke dalam sistem saraf manusia.
Para ilmuwan menyatakan bahwa hampir setiap hari manusia menghirup, mengonsumsi, dan meminum mikroplastik serta nanoplastik, sehingga paparan terus-menerus ini menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Mikroplastik yang berhasil melewati sawar darah-otak mengancam untuk mengganggu fungsi otak yang vital dan meningkatkan kemungkinan gangguan kesehatan. Peneliti menegaskan otak sebagai target utama zat berbahaya karena mengandung partikel lebih banyak daripada ginjal dan hati.
Bethanie Carney Almroth, seorang ahli ekotoksikologi dari Universitas Gothenburg, menyatakan bahwa temuan ini sangat mengkhawatirkan. Ia menekankan bahwa partikel-partikel ini sebelumnya telah ditemukan di darah, paru-paru, plasenta, dan ASI. Sementara itu, profesor Tamara Galloway dari Universitas Exeter mengaitkan peningkatan kadar mikroplastik dengan meningkatnya produksi dan penggunaan plastik secara global. Para peneliti dan ahli kesehatan menyerukan agar masyarakat dan pemerintah segera mengambil langkah tegas untuk mengurangi limbah plastik dan mengendalikan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Studi ini mendorong upaya lebih lanjut untuk memahami dampak terhadap fungsi otak dan sistem saraf. Para peneliti terus menyelidiki hubungan paparan mikroplastik dengan penyakit serius seperti kanker, gangguan pernapasan, serangan jantung, dan radang usus. Temuan ini mengingatkan kita untuk lebih bijak dalam mengelola limbah plastik demi menjaga kesehatan dan masa depan generasi mendatang.