Business
Mengenal DeepSeek yang Bikin Saham Raksasa Teknologi Ambruk

Jakarta (usmnews) – Perusahaan rintisan (startup) teknologi AI asal China, DeepSeek sempat menggemparkan pasar saham Amerika Serikat (AS). Kehebohan tersebut menyebabkan saham-saham teknologi AS anjlok pada perdagangan Senin (29/1) lalu.
Mengutip Reuters, Rabu (29/1/2025), DeepSeek melampaui ChatGPT di App Store AS dengan 2 juta unduhan. DeepSeek memanfaatkan chip Nvidia H800 melalui model DeepSeek-V3 dengan biaya kurang dari US$ 6 juta.
Perusahaan mengembangkan DeepSeek-R1 dengan biaya 20-50 kali lebih murah dari OpenAI. Karena efisiensi dan biaya yang murah inilah, perusahaan tersebut mendapatkan atensi dari global.
Selain biaya yang murah, kecanggihan AI-nya juga setara dengan AI milik perusahaan teknologi AS, seperti OpenAI. Perusahaan tersebut mengaku dua model AI-nya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1 mendapat pujian dari para eksekutif Silicon Valley dan ahli teknologi AS karena setara dengan canggihnya model AI milik OpenAI dan Meta.
Wall Street anjlok setelah DeepSeek menyaingi ChatGPT dalam review aplikasi gratis terbaik di App Store Apple AS. Saham Nvidia (NVDA), pemasok utama chip AI, turun 12% dalam perdagangan. Padahal sahamnya naik lebih dari dua kali lipat dalam dua tahun terakhir. Meta (META) dan Alphabet (GOOGL), perusahaan induk Google, juga turun tajam, seperti halnya Marvell, Broadcom, Palantir, Oracle, dan banyak raksasa teknologi lainnya.
Sebagai informasi, DeepSeek berdiri pada akhir tahun 2023 oleh Manajer Dana Lindung Nilai China, Liang Wenfeng. DeepSeek menjadi salah satu dari sejumlah perusahaan rintisan yang muncul dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari investasi besar untuk mengembangkan AI besar-besaran. Seperti perusahaan rintisan AI lainnya, DeepSeek meluncurkan berbagai model AI kompetitif selama setahun terakhir yang telah menarik perhatian industri.