Connect with us

Tech

Mashuri dari ITS Menciptakan Inovasi Cat Antiradar dari Pasir Gunung Semeru

Published

on

Mashuri dari ITS Menciptakan Inovasi Cat Antiradar dari Pasir Gunung Semeru

Baca juga berita yang lain : Tech

Surabaya (usmnews) – Guru Besar dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mashuri, telah berhasil menciptakan terobosan teknologi yang menggemparkan. Ia berhasil mengembangkan teknologi cat antiradar menggunakan bahan utama dari pasir sisa erupsi Gunung Semeru.

Penelitian yang dilakukan oleh Profesor di Departemen Fisika ITS ini bermula dari insiden tahun 2010, di mana pesawat asing melintasi Laut Jawa tanpa terdeteksi oleh sistem radar Indonesia. Mashuri menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan ancaman serius bagi kedaulatan bangsa Indonesia.

“Kami merasa tertantang untuk menginisiasi penelitian ini karena pada waktu itu informasi mengenai teknologi antiradar masih sangat terbatas,” ungkap Mashuri dalam keterangannya pekan lalu.

Bekerja sama dengan tim Laboratorium Material Maju ITS, Mashuri mengembangkan teknologi antiradar menggunakan bahan-bahan lokal yang tersebar di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa penyerap gelombang radar pada dasarnya terbuat dari bahan magnetik dan dielektrik seperti karbon.

“Permukaan antiradar ini dirancang dengan sudut-sudut tajam untuk mencegah pantulan gelombang elektromagnetik,” paparnya.

Dalam penelitiannya, Mashuri menggunakan pasir besi dari Lumajang, Jawa Timur, dan arang bambu sebagai bahan utama. Ia menjelaskan bahwa pasir besi dari Gunung Semeru disintesis untuk menghasilkan serbuk magnetik, sementara arang bambu dikarbonisasi untuk menghasilkan serbuk reduced Graphene Oxide (rGO).

Hasil uji pengukuran menggunakan alat bernama Vector Network Analyzer menunjukkan bahwa perpaduan kedua material ini mampu menyerap gelombang radar hingga -20 desibel (dB) pada rentang frekuensi 8 hingga 18 gigahertz (GHz), dengan tingkat daya serap lebih dari 99 persen.

Mashuri menekankan pentingnya keseimbangan komposisi antiradar dan cat pada saat pengaplikasian, serta faktor lingkungan untuk menjaga konsistensi daya serap gelombang radar.

“Diharapkan teknologi antiradar ini dapat segera diaplikasikan pada sektor pertahanan dan keamanan nasional untuk mengurangi ketergantungan pada pihak luar,” tutupnya.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Mashuri dari ITS Menciptakan Inovasi Cat Antiradar dari Pasir Gunung Semeru dapat Anda temukan pada Tech dan di tulis oleh usmnews