Entertainment
Louis Vuitton Bantah Kontroversi Kostum Lisa Blackpink

Jakarta usmnews – Tim Louis Vuitton langsung buka suara terkait kontroversi kostum Lisa Blackpink di Met Gala 2025. Mereka tegas bantah klaim publik yang sebut renda pada busana Lisa menampilkan wajah aktivis Rosa Parks.
Perwakilan Henry Taylor, seniman di balik desain tersebut, klarifikasi bahwa wajah dalam renda bukan milik Rosa Parks. “Itu wajah tetangga Henry Taylor, bukan sosok aktivis terkenal itu,” ujar juru bicara Taylor kepada Vulture.
Tim Louis Vuitton tambahkan bahwa koleksi Pharrell Williams selalu angkat wajah-wajah dari kehidupan pribadi Taylor. “Semua figur dalam desain ini berasal dari keluarga, teman, atau tetangga sang seniman,” jelas pernyataan resmi mereka.
Mereka juga ungkap bahwa desain tersebut bukan hal baru. “Figur-figur ini diambil dari karya Taylor yang sudah LVMH gunakan untuk koleksi perdana Pharrell di 2023,” lanjut perwakilan merek.
Di sisi lain, Lisa sendiri akui sengaja pilih gaya “no-pants look” untuk penampilan Met Gala perdananya. “Aku bisa pakai celana, tapi ingin buat sesuatu yang lebih gila dan menyenangkan,” ujarnya dalam wawancara dengan Vogue.
Lisa juga soroti makna warna hitam dalam outfit-nya. “Saat pakai hitam, aku merasa lebih berdaya,” tutur member Blackpink itu. Penampilannya sesuai tema Met Gala 2025, “Superfine: Tailoring Black Style.”
Kontroversi muncul saat netizen duga renda pada kostum Lisa menampilkan wajah Rosa Parks. Banyak yang protes karena wajah itu muncul di area sensitif outfit-nya. Namun, klarifikasi Louis Vuitton langsung redam kesalahpahaman ini.
Sebelumnya, Elle soroti keunikan desain Lisa. Majalah itu puji detail renda yang bentuk wajah manusia. Lisa sendiri bilang, “Ini hasil karya Henry Taylor. Kalian harus lihat detailnya, ini gila!”
Kostum Lisa merupakan hasil kolaborasi Pharrell Williams dan Henry Taylor. Desain ini bagian dari koleksi Louis Vuitton yang angkat karya seni Taylor ke dunia fashion.
Setelah klarifikasi keluar, netizen bagi dua pendapat. Ada yang puas dengan penjelasan tim Louis Vuitton, tapi ada juga yang tetap kritik pemilihan desain di area sensitif.
Meski pro-kontra terjadi, Lisa tampil percaya diri di karpet merah Met Gala. Ia pamerkan gaya bold dengan blazer, bodysuit, dan stoking hitam bermerek Louis Vuitton.
Event tahunan ini fokus pada kekuatan dan keindahan fashion hitam. Tema “Superfine: Tailoring Black Style” jadi panggung bagi selebriti untuk eksplorasi gaya monokrom.
Dengan pernyataan resmi Louis Vuitton, isu penggunaan wajah Rosa Parks di kostum Lisa akhirnya terjawab. Karya seni Taylor kembali jadi sorotan, tapi kali ini untuk alasan yang lebih positif.
Penampilan Lisa di Met Gala 2025 buktikan bahwa ia terus jadi ikon fashion berani. Meski kontroversi sempat muncul, klarifikasi cepat dari tim desainer sukses jaga reputasinya.
Merek mewah ini tegaskan komitmennya pada seni dan inovasi. Kolaborasi dengan Taylor dan Pharrell tunjukkan bahwa fashion bisa jadi medium apresiasi karya seni.
Kisah ini akhiri dengan pesan bahwa penting verifikasi sebelum berasumsi. Kontroversi kostum Lisa mengajarkan publik untuk cari fakta dulu sebelum menyebar kritik.