Connect with us

Nasional

Langkah Efektif Menuntaskan Judi Online: Pandangan Pakar Cyber Security Alfons Tanujaya

Published

on

Langkah Efektif Menuntaskan Judi Online: Pandangan Pakar Cyber Security Alfons Tanujaya

Baca juga berita yang lain : Nasional

JAKARTA(usmnews) – Alfons Tanujaya, pakar cyber security dan IT, menyatakan bahwa langkah pemblokiran iklan dan situs judi online yang dilakukan pemerintah belum efektif untuk menuntaskan persoalan judi online. Menurutnya, meskipun pemblokiran dilakukan di suatu platform, pengelola judi online akan tetap mencari cara lain untuk memasang iklan di berbagai platform lain.

“Pemerintah berusaha untuk membasmi, pertama (dengan memblokir) iklannya. Dan itu enggak efektif. Karena kalau diblokir di sini, (akan) pasang di sana. Diblokir di Google pasang di Instagram, atau pasang di Facebook, pasang di SMS,” ujar Alfons dalam diskusi Gelora Talk yang membahas judi online, sebagaimana dilansir dari siaran YouTube resmi Partai Gelora, Rabu (26/6/2024).

Alfons menyarankan tiga langkah jangka menengah agar judi online bisa ditertibkan dalam jangka pendek.

Pertama, menelusuri aplikasi judi online dan memeriksa aliran dana yang digunakan. Menurut Alfons, kebijakan ini harus didukung oleh Polri dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), sehingga nantinya terungkap siapa bandar, afiliator, maupun pelaku judi online.

Kedua, menelusuri aliran dana judi online lewat data rekening yang telah dimiliki PPATK.

Ketiga, memblokir IP server seperti yang diterapkan ke Kamboja dan Filipina. Alfons menuturkan, pemblokiran IP server yang baru-baru ini dilakukan terhadap Filipina dan Kamboja memberikan dampak yang besar kepada pelaku judi online.

“Ini tapi solusi jangka pendek. Jangka menengahnya mungkin cari orangnya dihukum, masuk ke penjara, orang jadi takut. Beri pelajaran kalau (individu) jadi afiliator, akan ada dampak itu. Bisa berurusan dengan kepolisian dan dikenai pidana. (Kalau) Bandarnya kan ada di luar (negeri),” ungkapnya.

Alfons juga menekankan pentingnya literasi finansial dan digital sebagai solusi jangka panjang. Menurutnya, masyarakat Indonesia masih banyak yang mudah terbujuk dengan janji keuntungan dari judi online. Dengan literasi digital, masyarakat dapat diberitahu bahwa judi online bisa memberi banyak dampak negatif. Sementara itu, literasi keuangan yang baik dapat membantu pemerintah memberikan pencegahan kepada masyarakat agar tidak mencari solusi jalan pintas saat mengalami kesulitan finansial.

“Jika ada kesulitan keuangan biasakan mengatur keuangan yang baik, jangan besar pasak daripada tiang, lalu kalau dapat masalah, jangan memecahkan masalah dengan masalah. Jangan susah uang lalu ke pinjaman online, uangnya untuk judi online,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, PPATK mencatat adanya peningkatan transaksi keuangan terkait dengan judi online. Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengungkapkan, transaksi keuangan yang berhubungan dengan judi online mencapai Rp 101 triliun hingga kuartal I tahun 2024.

“Kami menemukan transaksi sebesar Rp 101 triliun lebih,” kata Ivan dalam rapat bersama dengan Komisi III DPR RI, Rabu.

Selain itu, pihaknya juga telah memantau transaksi judi online sejak 2017 dengan nilai Rp 2,1 triliun dan Rp 3,9 triliun pada 2018. Nilai tersebut mengalami peningkatan pada tahun-tahun berikutnya. Ivan juga mengungkapkan, hingga kini tercatat setidaknya terdapat 400 juta transaksi keuangan yang berhubungan dengan judi online.

“Jumlah transaksi yang sudah kami analisis sudah mencapai 400 juta transaksi. Di tahun ini saja, sampai kuartal I kami sudah lebih dari 60 juta transaksi,” imbuh dia.

Tak Dukung Pemberantasan Judi Online, Perusahaan Aplikasi Internet Terancam Denda Rp 500 Juta

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Langkah Efektif Menuntaskan Judi Online: Pandangan Pakar Cyber Security Alfons Tanujaya dapat Anda temukan pada Nasional dan di tulis oleh usmnews