Connect with us

International

Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara Adalah Sejarah dan Signifikansi Perjalanan Terpanjang dalam Kepausan

Published

on

Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara Adalah Sejarah dan Signifikansi Perjalanan Terpanjang dalam Kepausan

Baca juga berita yang lain : International

JAKARTA (usmnews) – Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 13 September 2024, menjadi momen bersejarah dalam kepausannya. Perjalanan ini tidak hanya merupakan yang terpanjang selama masa kepemimpinannya, tetapi juga menjadi salah satu kunjungan paling signifikan dalam beberapa dekade terakhir bagi kawasan Asia-Pasifik.

Paus Fransiskus, yang dikenal sebagai pemimpin yang sering mengunjungi berbagai belahan dunia, kali ini menyertakan Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura dalam agendanya. Kunjungan ini menggarisbawahi pentingnya Asia Tenggara sebagai wilayah yang memiliki populasi Katolik yang signifikan dan beragam dalam konteks sosial, budaya, dan agama.

Dalam sejarah perjalanan kepausan, Paus Paulus VI adalah paus modern pertama yang memulai tradisi mengunjungi berbagai negara di luar Italia. Pada tahun 1964, ia meninggalkan Italia untuk pertama kalinya dalam lebih dari 150 tahun, memulai ziarah ke Tanah Suci yang menjadi awal dari serangkaian kunjungan internasional. Paus Paulus VI juga merupakan paus pertama yang mengunjungi Asia dengan kunjungannya ke India pada tahun yang sama, dan kemudian mengunjungi berbagai negara lain termasuk Indonesia pada tahun 1970.

Penerusnya, Paus Yohanes Paulus II, melanjutkan tradisi ini dan mencatatkan diri sebagai paus yang paling sering bepergian dalam sejarah kepausan. Selama masa jabatannya, Paus Yohanes Paulus II mengunjungi berbagai negara di Asia, termasuk Indonesia, Korea Selatan, India, dan Filipina. Salah satu momen penting dari kunjungannya adalah ketika dia mengunjungi rumah singgah Bunda Teresa di Kolkata, India, pada tahun 1986, yang meninggalkan kesan mendalam bagi paus tersebut.

Paus Benediktus XVI, yang menggantikan Paus Yohanes Paulus II, lebih jarang bepergian karena usia lanjutnya. Namun, ia tetap melakukan perjalanan penting, termasuk kunjungannya ke Australia pada tahun 2008 untuk menghadiri Hari Pemuda Sedunia.

Paus Fransiskus, yang menjadi paus pada tahun 2013 setelah pengunduran diri Paus Benediktus XVI, telah melanjutkan tradisi perjalanan kepausan dengan mengunjungi berbagai negara di Asia-Pasifik. Pada kunjungan kali ini, selain menghadiri berbagai acara keagamaan, Paus Fransiskus dijadwalkan bertemu dengan para pemimpin politik dan agama di negara-negara yang dikunjunginya. Pertemuan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan diplomatik dan mempererat dialog antaragama di kawasan tersebut.

Kunjungan ini juga mengingatkan akan pentingnya peran Asia dalam sejarah kepausan, di mana kawasan ini telah menjadi tempat bagi beberapa momen paling bersejarah dalam hubungan antara Gereja Katolik dan dunia luar. Sejarah mencatat, misalnya, kunjungan Paus Paulus VI ke Filipina pada tahun 1970 yang diwarnai oleh upaya pembunuhan terhadapnya di bandara Manila.

Dengan kunjungan terbaru ini, Paus Fransiskus melanjutkan jejak pendahulunya, mengokohkan hubungan antara Vatikan dan Asia Tenggara, serta memperlihatkan komitmen Gereja Katolik untuk terus hadir dan berperan aktif di kawasan yang penuh dengan dinamika ini.

Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Kunjungan Paus Fransiskus ke Asia Tenggara Adalah Sejarah dan Signifikansi Perjalanan Terpanjang dalam Kepausan dapat Anda temukan pada International dan di tulis oleh Marcel