Nasional
Komitmen Hijau Berkelanjutan: Jejak Trembesi BLDF dari Pantura hingga Trans Sumatera

Semarang (usmnews) – Dikutip dari Kompascom Dalam upaya nyata mendukung pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem, Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) terus memperkuat rekam jejak hijaunya melalui program unggulan bertajuk Djarum Trees For Life (DTFL). Sejak diluncurkan pertama kali pada tahun 2010, inisiatif ini konsisten melakukan penghijauan dengan menjadikan pohon trembesi (Samanea saman) sebagai komoditas utama penanaman. Mengapa Trembesi? Pemilihan trembesi bukanlah tanpa alasan ilmiah. Pohon yang dikenal dengan kanopinya yang lebar dan rindang ini memiliki kemampuan luar biasa sebagai agen penyerap polusi. Berdasarkan penelitian yang menjadi rujukan BLDF, satu pohon trembesi dewasa memiliki kapasitas menyerap gas karbondioksida (CO2) hingga 28,5 ton per tahun. Kemampuan ini menjadikan trembesi sebagai solusi efektif untuk mengurangi dampak emisi gas buang kendaraan bermotor serta membantu memitigasi pemanasan global. Proses Pembibitan yang Serius, meseriusan BLDF terlihat dari proses hulu ke hilir.
Deputy Manager BLDF, Prinsa Paruna, menjelaskan bahwa bibit-bibit trembesi tidak langsung ditanam begitu saja. Pohon-pohon ini dibudidayakan dan dirawat secara intensif terlebih dahulu di Pusat Pembibitan Tanaman (PPT) Djarum Oasis yang berlokasi di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Di sana, bibit trembesi mendapatkan perawatan khusus selama kurang lebih tiga tahun untuk memastikan mereka cukup kuat dan siap tumbuh optimal sebelum dipindahkan ke lokasi penanaman sebenarnya. Transformasi Wajah Pantura hingga Jalan TolSejarah penanaman ini bermula pada tahun 2010 dengan menyasar Jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Prinsa mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi ini didasari oleh peran vital Pantura sebagai urat nadi perekonomian utama di Pulau Jawa yang padat lalu lintas. Kini, bentangan hijau trembesi telah menaungi jalan nasional mulai dari Merak di Banten hingga ujung timur di Banyuwangi. Komitmen BLDF tidak berhenti pada penanaman; mereka juga menerjunkan tim khusus untuk melakukan perawatan rutin, khususnya di ruas jalan nasional Semarang-Kudus, guna memastikan pohon-pohon tersebut tetap tumbuh subur.

Seiring dengan masifnya pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, jangkauan program DTFL pun semakin meluas. BLDF kini merambah ke jaringan jalan tol, bekerja sama dengan pengelola tol untuk menghijaukan Tol Trans Jawa. Tidak hanya di Jawa, jejak hijau ini telah melompat ke pulau-pulau lain, mencakup wilayah Madura, Lombok, hingga kawasan Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). Bahkan, saat ini BLDF tengah menjalankan tugas penghijauan di proyek Tol Solo-Jogja yang sedang dalam tahap konstruksi.Di luar Pulau Jawa, BLDF juga berpartisipasi dalam pembangunan Tol Trans Sumatera, salah satunya dengan menanami ruas Bakauheni-Terbanggi Besar. Hingga saat ini, akumulasi dari upaya berkelanjutan tersebut mencatatkan angka yang fantastis: sekitar 173.200 pohon trembesi telah tertanam, menaungi lebih dari 3.361 kilometer jalan nasional dan jalan tol di seluruh Indonesia. Upaya ini menjadi bukti dedikasi jangka panjang BLDF dalam menciptakan sabuk hijau yang melindungi atmosfer Indonesia.







