Nasional
Keseruan dan Bahaya ‘Surfing’ di Bendung Pleret Semarang

SEMARANG (usmnews) – Keseruan ‘surfing’ atau berselancar di Bendung Simongan, yang juga dikenal sebagai Bendung Pleret di Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang, ternyata menyimpan bahaya. Penjaga bendungan kewalahan meminta anak-anak dan warga lainnya untuk tidak bermain di sana.
Kegiatan perosotan di mercu Bendung Pleret akhir-akhir ini sedang trending karena terlihat asyik. Anak-anak dan remaja ramai-ramai meluncur di sistem bendung pertama di Kota Semarang itu. Petugas Bendung, Bayu, mengatakan bahwa lokasi tersebut sebenarnya memiliki zona umum dan zona khusus. Zona umum adalah taman yang memang digunakan untuk kegiatan warga, sedangkan zona khusus adalah bendungan dan pintu air yang sudah dilengkapi dengan sejumlah larangan bermain di sana.
“Kita sudah kunci semua akses ke sana, kita gembok. Tapi ada yang lewat dari zona umum itu, lewat bawah. Ada yang mlipir-mlipir. Sejak viral, yang datang banyak sekali, susah untuk ngasih tahunya,” kata Bayu di Bendung Pleret, Senin (15/7/2024).
Bahaya Bermain di Bendung Pleret
Bayu menjelaskan bahwa potensi bahaya bermain di Bendung Pleret cukup besar, apalagi ketika daerah Kabupaten Semarang sedang hujan. Air bah bisa datang kapan saja. “Bahaya jika ada air bah datang dari atas. Memang biasanya ada pertanda air berubah jadi warna coklat, tapi kan tidak semua menyadarinya,” ujar Bayu.
Selain itu, ada perbedaan kedalaman di sekitar mercu, tepatnya di pintu air. Pada Minggu (14/7) sore kemarin, seorang remaja nyaris tenggelam karena tidak tahu bahwa kedalaman di sekitar pintu air itu mencapai 2 meter. “Kemarin sore sekitar 15.30 WIB ada yang nyaris tenggelam, dia kaget karena ternyata tidak bisa menapak. Kedalamannya dua meter. Untungnya dia bisa meraih tangga,” ujarnya.
Pentingnya Edukasi dan Kesadaran
Bayu berharap para admin media sosial serta media massa membantu memberikan edukasi agar masyarakat paham bahayanya bermain di sana. Viralnya ‘surfing’ di Bendung Pleret itu menurut Bayu malah membuat orang penasaran dan mengira ada lokasi wisata baru. “Kesannya jadi tempat wisata, padahal bukan. Sejauh ini yang saya baca belum ada media sosial yang menjelaskan soal bahayanya bermain di mercu. Tapi di kolom komentar sudah ada yang berusaha menjelaskan bahayanya,” jelas Bayu.
arus kencang di sungai yang mengalir di Banjir Kanal Barat beberapa kali menelan korban jiwa. Di lokasi dekat mercu yang digunakan untuk perosotan atau seluncuran juga pernah ada 2 pemancing yang terjebak arus deras pada 2016 lalu.
Viral di Media Sosial
Perosotan di Bendung Pleret akhir-akhir ini viral di media sosial. Para remaja terlihat beramai-ramai seluncuran di lokasi tersebut sambil tertawa. Bahkan, banyak yang datang dari luar Kota Semarang karena penasaran. Sebagian ikut meluncur, sementara lainnya menonton dan membuat konten medsos dari pinggiran.
Demi keselamatan, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan tidak bermain di zona yang telah dilarang, mengingat potensi bahaya yang ada.