Lifestyle
Kenali ASD, Penyakit Jantung Bawaan yang Jarang Diketahui
Jakarta (usmnews)- Angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia terus meningkat. Data tahun 2024 menunjukkan bahwa penyakit jantung menjadi penyebab kematian utama, dan sekitar 1,5% penduduk Indonesia mengidap penyakit ini.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit jantung ikut meningkatkan angka kematian tersebut. Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Pediatrik dan PJB, dr. Radityo Prakoso, Sp.JP(K), menjelaskan bahwa masyarakat jarang mengenal Atrial Septal Defect (ASD), yaitu kelainan jantung bawaan yang menimbulkan lubang pada dinding pemisah (septum) antara atrium kiri dan kanan.
Pada kondisi normal, septum menutup sempurna dan mencegah darah kaya oksigen bercampur dengan darah yang mengandung karbondioksida. Namun, pada penderita ASD, septum gagal menutup dengan sempurna sehingga darah dari atrium kiri mengalir ke atrium kanan. Jika penderita tidak segera menjalani pengobatan, kondisi ini dapat memicu berbagai komplikasi kesehatan.
Tingkat keparahan ASD bergantung pada ukuran lubang dan volume darah yang berpindah antar-atrium. Banyak penderita tidak menyadari penyakit ini karena tidak merasakan gejala apa pun, dan mereka baru mengeluhkan gangguan jantung saat berusia 10–29 tahun.
Dokter menyesuaikan penanganan ASD berdasarkan ukuran dan gejala. Penderita dengan lubang kecil biasanya tidak memerlukan tindakan medis, sedangkan penderita dengan lubang besar atau komplikasi perlu menjalani perawatan lebih lanjut.
Dr. Radityo menegaskan bahwa penderita yang baru mengetahui kondisinya di usia dewasa tidak perlu khawatir karena dokter jantung dapat menentukan penanganan terbaik. Ia menekankan bahwa diagnosis dini dan intervensi tepat waktu—baik melalui operasi maupun penutupan dengan kateter—dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi jangka panjang.