Nasional
Kemenlu Pastikan Tidak Ada WNI yang Menjadi Korban Gempa di Jepang

(usmnews) – Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan menjadi korban gempa di Prefektur Miyazaki, Jepang, yang bermagnitudo 7,1 pada Kamis (8/8/2024).
Judha menjelaskan bahwa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Osaka telah aktif berkoordinasi dengan simpul-simpul masyarakat Indonesia di berbagai prefektur yang terdampak gempa tersebut. “Hingga saat ini belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban,” ungkap Judha dalam pernyataan pers pada Jumat (9/8/2024).
Menurut data imigrasi Jepang yang disampaikan oleh Judha, terdapat ribuan WNI yang berada di beberapa prefektur terdampak gempa. Di pusat gempa di Prefektur Miyazaki, terdapat 1.869 WNI, sementara di Prefektur Kochi ada 836 WNI, di Prefektur Oita terdapat 2.099 WNI, dan di Prefektur Ehime terdapat 1.418 WNI.
“KBRI Tokyo akan terus memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan otoritas setempat serta komunitas Indonesia terkait kemungkinan adanya WNI yang terdampak,” tambah Judha.
Gempa bumi dengan magnitudo 7,1 yang berpusat di kedalaman 30 km laut Hyuganada, Prefektur Miyazaki, terjadi pada 8 Agustus 2024 pukul 16:43 waktu setempat. Gempa ini juga memicu tsunami setinggi 1 meter di beberapa prefektur, yaitu Kochi, Oita, Miyazaki, dan Ehime.
Kementerian Luar Negeri Indonesia terus berkomitmen untuk memastikan keselamatan WNI di luar negeri, terutama di wilayah-wilayah yang terdampak bencana alam. Masyarakat Indonesia di Jepang juga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari otoritas setempat serta berkomunikasi dengan perwakilan RI di Jepang untuk memperoleh bantuan jika diperlukan.