Education

Kemendikbud Ungkap Provinsi dengan Masalah Terbanyak Saat PPDB 2024

Published

on

Jakarta, (usmnews) – 12 Juli 2024. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) baru saja merilis laporan terbaru terkait pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. Dalam laporan tersebut, beberapa provinsi di Indonesia diidentifikasi sebagai daerah yang paling banyak mengalami masalah selama proses pendaftaran sekolah.

Tantangan Besar di PPDB 2024

Pelaksanaan PPDB tahun ini diwarnai oleh berbagai tantangan yang beragam, mulai dari permasalahan teknis hingga administratif. Kemendikbud mencatat sejumlah kasus mulai dari gangguan pada sistem online, ketidaksesuaian data, hingga keluhan dari orang tua terkait dengan zonasi dan daya tampung sekolah.

Provinsi dengan Masalah Terbanyak

  1. Jawa Barat
    Jawa Barat menempati urutan pertama dengan jumlah kasus terbanyak. Masalah utama yang dihadapi adalah ketidakstabilan server PPDB online yang sering kali down akibat tingginya volume akses. Selain itu, sejumlah sekolah di wilayah ini juga dilaporkan kekurangan kapasitas untuk menampung siswa baru, sehingga memicu protes dari orang tua.
  2. Banten
    Provinsi Banten juga mengalami berbagai kendala, terutama dalam hal ketidakakuratan data siswa. Banyak orang tua yang mengeluhkan adanya perbedaan antara data yang terdaftar di Dapodik dengan data aktual, yang mengakibatkan siswa tidak dapat mendaftar di sekolah tujuan.
  3. Sumatera Utara
    Di Sumatera Utara, permasalahan utama terletak pada penerapan kebijakan zonasi. Banyak siswa yang tidak bisa diterima di sekolah terdekat karena adanya ketidaksesuaian zonasi, memaksa mereka untuk mencari sekolah di luar wilayah zonasi yang ditentukan.
  4. Jawa Timur
    Jawa Timur menghadapi masalah administratif, dimana banyak laporan terkait ketidaksesuaian berkas dan dokumen pendaftaran. Proses verifikasi yang lambat juga menjadi kendala, mengakibatkan antrian panjang dan kepadatan di beberapa sekolah.
  5. DKI Jakarta
    Di ibu kota, masalah terbesar adalah soal daya tampung sekolah yang tidak sebanding dengan jumlah pendaftar. Banyak sekolah favorit kelebihan kuota, sehingga sejumlah siswa terpaksa harus mencari sekolah alternatif yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Langkah Kemendikbud Mengatasi Masalah

Sebagai respon atas berbagai kendala yang terjadi, Kemendikbud telah mengambil sejumlah langkah untuk memperbaiki proses PPDB di masa mendatang. Beberapa di antaranya adalah:

  • Perbaikan Sistem Teknologi: Kemendikbud akan meningkatkan kapasitas server dan sistem PPDB online untuk memastikan kestabilan dan kelancaran proses pendaftaran.
  • Penyempurnaan Data: Penertiban dan validasi data Dapodik akan diperketat guna menghindari ketidaksesuaian informasi.
  • Sosialisasi Zonasi: Penerapan kebijakan zonasi akan disosialisasikan lebih intensif untuk mengurangi kebingungan di kalangan orang tua dan siswa.
  • Penambahan Kapasitas Sekolah: Pembangunan dan pengembangan sekolah-sekolah baru di wilayah yang kekurangan daya tampung akan menjadi prioritas.

Harapan Ke Depan

Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Kemendikbud optimis bahwa pelaksanaan PPDB di tahun-tahun mendatang akan lebih baik dan efisien. Harapannya, setiap anak di Indonesia bisa mendapatkan akses pendidikan yang adil dan merata sesuai dengan hak mereka.


Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi dan tantangan yang dihadapi dalam PPDB 2024, serta langkah-langkah yang diambil oleh Kemendikbud untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dengan demikian, para pembaca diharapkan dapat lebih memahami pentingnya perbaikan sistem pendidikan di Indonesia.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version