International

Kaum Alawite Dibantai di Suriah: Jalan dan Rumah Penuh Mayat

Published

on

Damaskus (usmnews) – Kaum Alawite menghadapi kekerasan brutal di Suriah. Selama dua hari, Rihab Kamel dan keluarganya bersembunyi di kamar mandi rumah mereka di kota Baniyas. Mereka melarikan diri saat orang bersenjata menyerbu lingkungan mereka. Di kota pesisir itu, yang menjadi jantung wilayah minoritas, mereka melarikan diri dengan penuh ketakutan. Ketika akhirnya keluar, Rihab melihat jalanan dipenuhi mayat dan rumah hancur karena serangan.

Selanjutnya, sebuah keluarga Kristen menyelamatkan mereka dan membantu mencapai perbatasan Lebanon. Mereka menyelamatkan kaum Alawite yang terpojok dengan cepat. Keluarga itu juga mempertanyakan kejahatan yang menimpa kaum Alawite dan menyatakan dukungan kepada rakyat yang tertindas. Rihab menegaskan, “Kami sebagai kaum Alawite tidak bersalah,” sambil menunjukkan penderitaan akibat serangan brutal tersebut.

Selain itu, observatorium perang Suriah melaporkan bahwa pasukan keamanan bersama sekutunya membantai setidaknya 745 warga sipil di provinsi Latakia dan Tartus. Warga Baniyas, seperti Samir Haidar, melaporkan kematian anggota keluarga saat kelompok bersenjata menyerbu rumah. Ia berkata, “Jika saya terlambat lima menit, saya pasti terbunuh.” Para penduduk menyaksikan penangkapan dan pembunuhan secara sistematis, sehingga suasana semakin mencekam dan dipenuhi kesedihan.

Selanjutnya, Jaafar Ali, seorang kaum Alawite berusia 32 tahun, melarikan diri ke Lebanon bersama saudaranya. Ia mengaku tidak berani kembali ke tanah air yang kini dipenuhi penderitaan. Para pengungsi berharap negara-negara membuka saluran migrasi kemanusiaan. Dengan demikian, pengalaman kelam ini mengungkap betapa brutalnya konflik yang menimpa kaum Alawite dan menuntut perhatian global untuk menghentikan kekerasan.

Dalam upaya mengatasi penderitaan, organisasi bantuan internasional segera mengirimkan bantuan kemanusiaan ke daerah tersebut. Mereka mendistribusikan makanan, obat-obatan, dan perlengkapan darurat ke pengungsi. Selain itu, relawan lokal bekerja keras mengorganisir penyaluran bantuan dengan cepat. Mereka berharap aksi nyata ini dapat meredakan penderitaan kaum Alawite dan menghentikan kekerasan yang terus berlangsung. Dengan demikian, komunitas internasional mendesak pemerintah Suriah segera menghentikan penindasan dan kekerasan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version