Connect with us

International

Kasus demam chikungunya meningkat dua kali lipat di Singapura

Published

on

SEMARANG (usmnews) – Kasus demam chikungunya di Singapura melonjak dua kali lipat.

Sebagian besar kasus tercatat di Provinsi Guangdong, China selatan, sementara kasus juga terdeteksi di Hong Kong, Taiwan, dan Singapura.

Mengutip data Badan Penyakit Menular, harian Straits Times melaporkan bahwa Singapura mencatat 17 kasus sejak awal tahun hingga 2 Agustus.

Jumlah ini sudah lebih dari dua kali lipat delapan kasus yang tercatat pada periode sama tahun 2024. Total kasus sepanjang 2024 tercatat sebanyak 15,” tulis laporan tersebut.

Sebagian besar pasien mengunjungi wilayah terdampak, tetapi laporan tidak menyebutkan lokasi spesifiknya.

Nyamuk yang terinfeksi menularkan virus chikungunya ke manusia melalui gigitannya. Gejala paling umum adalah demam dan nyeri sendi, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Virus ini jarang berakibat fatal, namun bayi baru lahir, lansia, dan individu dengan daya tahan tubuh rendah memiliki risiko lebih tinggi.

Media pemerintah China melaporkan, sebagian besar kasus di Guangdong terjadi di Kota Foshan, dengan otoritas kesehatan setempat mencatat lebih dari 7.000 infeksi.

Pemerintah mewajibkan warga yang membeli obat penurun demam dan pereda nyeri untuk mendaftar, sementara otoritas di wilayah lain menerapkan langkah pencegahan guna membatasi penyebaran.

“Nyamuk menyebarkan virus penyebab chikungunya,” tulis CDC, yang juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.

CDC telah mengeluarkan peringatan kesehatan perjalanan level 2 terkait penyebaran infeksi tersebut.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *