International
Jeddah Terendam Banjir: Hujan Deras dan Angin Kencang Landa Sebagian Besar Wilayah Arab Saudi

Semarang (usmnews) – Dikutip dari cnnindonesia.com Wilayah pesisir Laut Merah, khususnya Kota Jeddah, tengah menghadapi tantangan alam yang serius setelah diguyur hujan dengan intensitas sangat tinggi pada Rabu (10/12). Fenomena cuaca ekstrem ini, yang turut disertai dengan embusan angin kencang, telah mengakibatkan genangan banjir di berbagai sudut kota, melumpuhkan mobilitas, dan memicu status siaga dari otoritas meteorologi setempat.
Kondisi Terkini di Kota JeddahBerdasarkan laporan visual yang dirilis oleh media internasional seperti WION, dampak dari badai ini terlihat sangat nyata di lapangan. Rekaman video menunjukkan jalan-jalan utama dan kawasan pemukiman di Jeddah terendam air yang cukup dalam. Kombinasi antara curah hujan yang masif dalam waktu singkat dan angin kencang membuat infrastruktur drainase kota bekerja ekstra keras untuk menampung debit air yang meluap.

Prakiraan Wilayah Terdampak Secara Nasional Menurut data dari Pusat Meteorologi Nasional (NCM) yang dikutip oleh Saudi Gazette, Jeddah bukanlah satu-satunya wilayah yang harus waspada. Pola cuaca ini diperkirakan akan meluas dan bertahan di sejumlah provinsi strategis di Kerajaan Arab Saudi. Berikut adalah rincian persebaran cuaca berdasarkan wilayah:
Wilayah Hujan Berkelanjutan: Intensitas hujan tinggi diperkirakan akan terus mengguyur wilayah Makkah, Madinah, Qassim, Riyadh, hingga ke Provinsi Timur dan wilayah Perbatasan Utara.
Curah Hujan Sedang hingga Ringan: Wilayah seperti Hail, Tabuk, dan Al-Jouf diprediksi akan mengalami hujan dengan skala yang lebih rendah, namun tetap berpotensi mengganggu aktivitas luar ruangan.
Kondisi Dataran Tinggi: Area dataran tinggi di bagian barat daya Kerajaan perlu mewaspadai munculnya kabut tebal yang dapat menurunkan jarak pandang pengemudi secara drastis.
Status Ibu Kota: Riyadh diperkirakan akan menghadapi curah hujan dengan intensitas sedang, sementara wilayah Aseer dan Jazan diprediksi akan mengalami hujan terus-menerus tanpa henti dalam waktu dekat.
Analisis Maritim: Kondisi Laut Merah dan Teluk Arab Otoritas meteorologi juga mengeluarkan peringatan keras bagi aktivitas di perairan, mengingat adanya perubahan signifikan pada arah angin dan tinggi gelombang.

Laut Merah: Angin permukaan diprediksi bertiup dari arah barat laut menuju utara pada bagian utara dan tengah laut. Sementara di sisi selatan, angin berembus dari tenggara ke selatan. Kecepatan angin rata-rata berkisar antara 18-40 km/jam, namun dalam kondisi badai bisa meningkat hingga 50 km/jam. Kondisi ini menciptakan gelombang laut yang tidak stabil dan berpotensi memicu badai petir, terutama di area strategis seperti Selat Bab el-Mandeb.
Teluk Arab: Situasi di Teluk Arab dilaporkan lebih menantang dengan kecepatan angin yang bisa menembus angka 60 km/jam dari arah tenggara. Hal ini berimbas langsung pada ketinggian gelombang yang bisa mencapai lebih dari 2,5 meter. NCM memperingatkan adanya badai petir yang terkonsentrasi di bagian utara Teluk, yang dapat membahayakan pelayaran kecil maupun aktivitas pelabuhan.
Imbauan Keselamatan bagi WargaMenyikapi situasi yang dinamis ini, NCM mengeluarkan protokol keselamatan bagi masyarakat luas. Warga sangat disarankan untuk:
Membatasi Perjalanan: Menghindari bepergian ke wilayah yang memiliki risiko tinggi banjir bandang atau hujan lebat kecuali untuk urusan mendesak.Memantau Informasi Resmi:
Menggunakan kanal komunikasi formal seperti situs web NCM dan akun media sosial resmi pemerintah sebagai rujukan utama guna menghindari hoaks atau informasi yang tidak akurat.
Pemanfaatan Teknologi: Mengunduh dan memantau aplikasi Anwaa, sebuah platform digital khusus yang menyediakan data cuaca real-time untuk membantu warga merencanakan aktivitas mereka dengan lebih aman.
Langkah-langkah pencegahan ini diharapkan dapat meminimalisir kerugian materiil maupun korban jiwa akibat cuaca buruk yang sedang melanda semenanjung Arab saat ini.







