Connect with us

International

Israel Gunakan F-35 untuk Serangan Besar ke Iran

Published

on

Israel Gunakan F-35 untuk Serangan Besar ke Iran

London, (usmnews) – Panglima Militer Inggris, Laksamana Tony Radakin, mengungkapkan bahwa Israel menggunakan jet tempur siluman F-35 dalam serangan besar-besaran terhadap situs militer Iran pada 26 Oktober lalu. Dalam pidatonya di Royal United Services Institute (RUSI), Radakin menyebut operasi itu sebagai respons Israel terhadap serangan rudal besar-besaran Iran pada 1 Oktober.

Israel melibatkan lebih dari 100 pesawat tempur dalam operasi tersebut, termasuk beberapa F-35, dan meluncurkan rudal balistik dari udara. “Tidak ada pesawat yang mendekati target dalam jarak 100 mil pada gelombang pertama, namun berhasil menghancurkan hampir seluruh sistem pertahanan udara Iran,” kata Radakin, Kamis (5/12/2024), dilansir oleh Business Insider.

Kerusakan Besar pada Fasilitas Iran

Serangan tersebut menghancurkan beberapa sistem pertahanan rudal Iran dan melumpuhkan kemampuan produksi rudal balistik negara itu selama setahun ke depan. Menurut Radakin, operasi ini mencerminkan keunggulan teknologi jet tempur generasi kelima seperti F-35 yang dikombinasikan dengan intelijen dan penargetan yang cermat.

Radakin menambahkan bahwa serangan tersebut menempatkan Iran dalam dilema strategis terkait langkah balasan. Meski demikian, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menolak berkomentar mengenai pengungkapan tersebut.

F-35: Andalan Kekuatan Udara Israel

Jet tempur F-35, yang diproduksi oleh Lockheed Martin, telah menjadi landasan kekuatan udara modern. Israel mengoperasikan sekitar 40 unit F-35I, subvarian khusus dari F-35A, dan akan menambah jumlahnya menjadi 75 unit dalam beberapa tahun ke depan. Jet ini pertama kali digunakan Israel dalam pertempuran pada tahun 2018.

Selain F-35, Israel juga mengandalkan F-16 dan F-15 untuk misi udara mereka. Namun, F-35I merupakan satu-satunya pesawat generasi kelima yang dimiliki negara tersebut.

Pujian dan Kritik terhadap F-35

Radakin menyoroti keunggulan taktis dan strategis dari F-35 dalam pertempuran modern. Namun, kritik terhadap program ini juga muncul, termasuk dari CEO SpaceX, Elon Musk, yang bulan lalu menyebut desain F-35 kurang optimal. Pernyataannya mendapat respons dari para ahli kekuatan udara yang membela kemampuan pesawat ini.

Operasi Israel menggunakan F-35 menunjukkan peran penting teknologi generasi kelima dalam mengubah lanskap peperangan udara dan memberikan dampak strategis yang signifikan di wilayah Timur Tengah.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *