Business
IPO Semester I/2024 Capai 25 Emiten, Penghimpunan Dana hanya 7,29% Realisasi 2023

Jakarta (usmnews) – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 25 perusahaan melakukan penawaran umum saham perdana (IPO) sepanjang semester pertama tahun 2024, yang menghasilkan dana segar sebesar Rp3,95 triliun. Meskipun jumlah emiten baru ini menunjukkan aktivitas yang signifikan, nilai penghimpunan dana dari IPO hanya mencapai 7,29% dari total dana yang terkumpul sepanjang tahun 2023.
Data yang dihimpun oleh DataIndonesia.id menunjukkan bahwa dari 25 emiten yang mencatatkan saham perdana tersebut, sembilan di antaranya melakukannya pada bulan Januari 2024, diikuti oleh 10 emiten pada Februari 2024. Pada Maret 2024, tidak ada emiten baru yang melantai, seiring berlangsungnya puasa Ramadan. Selanjutnya, April 2024 mencatat tiga emiten baru, Mei 2024 dua emiten, dan Juni 2024 satu emiten.
Perbandingan dengan tahun sebelumnya menunjukkan bahwa jumlah emiten baru pada paruh pertama tahun ini setara dengan 31,65% dari total emiten yang IPO pada tahun 2023, yang mencapai 79 perusahaan. Namun, kontribusi dana yang terkumpul dari IPO tahun ini jauh di bawah pencapaian tahun lalu yang mencapai Rp54,14 triliun.
Menurut laman E-IPO, tercatat bahwa tujuh perusahaan berencana untuk mencatatkan saham perdana mereka pada bulan Juli 2024. Salah satunya adalah PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk. (SPRE), yang rencananya akan melantai pada 3 Juli 2024. Sementara itu, enam calon emiten lainnya masih dalam proses penawaran, termasuk PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF), yang dikenal sebagai pengelola lapangan golf milik anak Tommy Soeharto.
Dari segi sektor, mayoritas dari 25 perusahaan yang IPO pada semester pertama 2024 bergerak di sektor consumer non-cyclicals, dengan enam perusahaan memiliki aset skala kecil (di bawah Rp50 miliar), 21 perusahaan dengan aset skala menengah (Rp50 miliar – Rp250 miliar), dan delapan perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp250 miliar).