Entertainment
Investasi Besar Luna Maya di Yogyakarta: Beli Tanah 5.300 Meter Dilengkapi Mata Air dan Rumah Tradisional.

Semarang (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Kabar terbaru dari dunia hiburan yang menarik perhatian publik datang dari aktris ternama, Luna Maya. Bintang berusia 41 tahun ini dikabarkan baru saja menuntaskan akuisisi aset properti yang cukup besar di Yogyakarta, sebuah wilayah yang dikenal kaya akan budaya dan suasana pedesaan yang tenang. Aksi investasi ini bukan sekadar pembelian tanah biasa, melainkan bagian dari “rencana besar” sang aktris untuk menciptakan hunian impiannya yang bernuansa tradisional dan alami.
Lokasi tanah yang dibeli Luna Maya ini memiliki luas yang fantastis, mencapai 5.300 meter persegi atau setara dengan 53 are. Wilayah ini dilaporkan berada di daerah yang masih sangat asri dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Momen penandatanganan dokumen jual beli bahkan langsung dilakukan di lokasi, yang disaksikan oleh orang-orang terdekatnya, termasuk sang suami, Maxime Bouttier, serta ibunya, Desa Maya Waltraud Maiyer. Kehadiran keluarga ini mengindikasikan bahwa properti ini akan menjadi proyek personal yang sangat penting bagi mereka.
Melalui konten yang dibagikan di kanal YouTube pribadinya, Luna Maya memperlihatkan dengan detail suasana lahan barunya. Area tersebut tampak dikelilingi oleh pepohonan rindang dan nuansa hijau yang menyejukkan mata. Ia sempat mengungkapkan kegembiraannya saat menunjukkan luasnya area tersebut, yang memberikan potensi tak terbatas untuk dikembangkan.
Yang membuat tanah ini istimewa dan menjadi daya tarik utama adalah keberadaan mata air alami yang jernih di salah satu sudut properti. Sumber air alami seperti ini merupakan aset yang langka dan sangat berharga, tidak hanya meningkatkan nilai properti tetapi juga menjamin ketersediaan air bersih secara mandiri, menambah kesan menyatu dengan alam yang otentik.

Di atas lahan seluas ini, sudah berdiri sebuah rumah kayu dengan arsitektur tradisional. Luna Maya dengan tegas menyatakan niatnya untuk tidak merombak total bangunan tersebut. Ia berencana melakukan renovasi hanya pada bagian atap saja, sembari memastikan bahwa keaslian dan ciri khas bangunan tradisional tersebut tetap dipertahankan. Keputusan ini menunjukkan apresiasi Luna terhadap warisan budaya dan arsitektur lokal, menjadikannya sebuah oase yang menenangkan dengan sentuhan kearifan lokal.
Suasana di sekitar rumah kayu itu sangat sejuk, didukung oleh banyaknya pohon besar dan area terbuka yang membentang di bagian belakang. Bahkan, keberadaan kandang kambing yang ada di area tersebut semakin menguatkan nuansa pedesaan yang damai dan tenteram.
Untuk area halaman depan, Luna Maya telah memiliki visi yang jelas. Dia ingin menyulap pekarangan tersebut menjadi kebun yang ditanami berbagai jenis pohon dan tanaman buah-buahan. Penanaman ini bertujuan ganda: pertama, untuk mempercantik tampilan estetika rumah tradisionalnya, dan kedua, untuk menciptakan suasana yang semakin teduh dan asri. Dengan segala potensi keindahan alam dan komitmen untuk melestarikan unsur tradisional, tidak mengherankan jika rencana pengembangan aset Luna Maya di Yogyakarta ini berhasil menyita perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet. Langkah ini dianggap sebagai investasi cerdas yang menggabungkan potensi bisnis properti dengan keinginan untuk memiliki ruang pelarian pribadi yang damai dan sarat budaya.







