Nasional
instagram kejagung di retas, sempat posting promosi judi online

Jakarta (usmnews) di kutip dari detik.news Sebuah insiden serius yang mengganggu keamanan siber dan mencoreng citra institusi penegak hukum terjadi ketika akun resmi **Instagram Kejaksaan Agung (Kejagung) Republik Indonesia** dilaporkan telah diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab. Peristiwa ini mencuat ke publik setelah akun media sosial vital milik lembaga tersebut kedapatan mengunggah konten yang secara terang-terangan mempromosikan kegiatan ilegal, yakni **judi daring** atau *online*.
Insiden peretasan ini pertama kali terdeteksi pada hari **Rabu, 3 Oktober 2025**. Menurut pantauan di lapangan, akun resmi Kejagung sempat memajang sebuah postingan yang isinya merupakan materi promosi untuk sebuah tempat perjudian.
Konten yang diunggah tersebut dilaporkan memiliki durasi yang cukup lama, diperkirakan mencapai sekitar 12 menit, sebelum akhirnya berhasil dihapus.Konten promosi judi daring tersebut bukan hanya sekadar gambar statis, melainkan sebuah unggahan dengan narasi ajakan yang sangat gamblang.
Keterangan (caption) yang menyertai unggahan tersebut menggunakan bahasa Inggris dan menjanjikan iming-iming bonus besar untuk menarik minat khalayak. Bunyi dari keterangan tersebut secara spesifik menyebutkan: **”Kai is opening a new casino. To celebrate this event, every registered player will receive a $2.500 bonus. The bonus is instantly withdrawable,”** yang jika diterjemahkan berarti “Kai sedang membuka kasino baru.

Untuk merayakan acara ini, setiap pemain terdaftar akan menerima bonus $2.500. Bonus ini dapat ditarik secara instan.” Unggahan berbau kriminalitas siber ini dilaporkan telah menghilang dari linimasa akun pada pukul 06.00 WIB di hari yang sama.
Menanggapi kegaduhan yang ditimbulkan oleh serangan siber ini, pihak Kejaksaan Agung segera memberikan konfirmasi resmi. **Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna**, membenarkan bahwa insiden peretasan memang terjadi. Beliau menjelaskan bahwa serangan terhadap platform media sosial resmi Kejaksaan telah dimulai sejak malam sebelumnya.
“Memang dari kemarin malam, start jam 21.00 WIB, akun media sosial kami mengalami beberapa serangan,” ujar Anang saat dikonfirmasi oleh awak media. Pernyataan ini menunjukkan bahwa para peretas telah melancarkan upaya penetrasi ke sistem keamanan akun Kejagung sejak Selasa malam, sebelum akhirnya berhasil menayangkan konten ilegal pada hari Rabu.

Meskipun menghadapi serangan yang bertubi-tubi, Kapuspenkum memastikan bahwa tim siber internal Kejagung telah berupaya keras dan berhasil melakukan **pemulihan akun** pada malam itu juga. Namun, Anang Supriatna juga tidak menampik bahwa upaya peretasan oleh pihak luar masih terus berlangsung bahkan hingga pagi hari saat pernyataan ini disampaikan.
Ini mengindikasikan bahwa Kejaksaan Agung berada dalam situasi darurat siber dan harus terus berjuang untuk mempertahankan kendali penuh atas akunnya. “Tapi akun telah dipulihkan kembali (kemarin malam), dan sampai saat ini serangan dari pihak luar masih berlangsung dan kami masih berusaha menetralisir serangan,” pungkasnya, menekankan keseriusan dan berkelanjutannya ancaman siber yang mereka hadapi.
Insiden ini secara keseluruhan menyoroti kerentanan keamanan digital yang bahkan dapat menyerang institusi negara penting dan urgensi untuk meningkatkan pertahanan siber di semua lini pemerintahan.