Connect with us

Business

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kembali Terkoreksi pada Perdagangan Rabu (3/7/2024)

Published

on

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kembali Terkoreksi pada Perdagangan Rabu (3/7/2024)

(usmnews) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berakhir di zona merah pada perdagangan Rabu (3/7/2024), melanjutkan tren penurunan setelah mengakhiri penguatan selama empat hari berturut-turut sebelumnya. Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,3% ke posisi 7.102,45.

Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan kemarin mencapai Rp11,2 triliun dengan volume transaksi mencapai 14,1 miliar unit saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1.002.563 kali. Sebanyak 248 saham menguat, 282 saham melemah, dan 252 sisanya cenderung stagnan.

Sementara itu, investor asing tercatat masih aktif berburu saham di pasar modal Indonesia, dengan pembelian bersih sebesar Rp512,3 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, sebesar Rp287,8 miliar di pasar reguler dan sebesar Rp224,5 miliar di pasar negosiasi dan tunai.

Lantas, saham-saham apa saja yang laris manis diborong asing pada saat IHSG loyo? Mengutip data dari RTI Business, berikut net foreign buy perdagangan Rabu!

  1. PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) – Rp254,5 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) – Rp133,2 miliar
  3. PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) – Rp39,1 miliar
  4. PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) – Rp35,7 miliar
  5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) – Rp31,2 miliar
  6. PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) – Rp29,3 miliar
  7. PT United Tractors Tbk. (UNTR) – Rp28,6 miliar
  8. PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) – Rp27,1 miliar
  9. PT Indosat Tbk. (ISAT) – Rp19,4 miliar
  10. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) – Rp17,2 miliar

Dari data tersebut, terlihat bahwa saham-saham di sektor perbankan dan energi masih menjadi incaran utama investor asing. Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas sektor keuangan dan potensi pertumbuhan sektor energi di tengah berbagai tantangan ekonomi global.

Sampai saat ini, kondisi pasar modal masih sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal, termasuk kebijakan moneter The Fed dan situasi geopolitik global. Investor disarankan untuk tetap waspada dan terus memantau perkembangan pasar secara seksama.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *