Business
Gebrak Agrowisata Pati, Petani Gen Z Hadirkan Sensasi Petik Melon Premium di Greenhouse Modern

Pati (usmnews) – Dikutip dari tribunjateng.com Wajah pertanian di Kabupaten Pati kini semakin berwarna dengan kehadiran destinasi agrowisata baru yang menawarkan konsep modern dan edukatif. Berlokasi strategis di Jalan Pati-Gembong, tepat di depan SMKN 2 Pati, Majoya Agrifarm hadir sebagai oase bagi pecinta buah dan wisatawan lokal. Agrowisata ini menawarkan pengalaman eksklusif berupa sensasi memetik buah melon segar langsung dari pohonnya, di dalam lingkungan greenhouse yang bersih dan tertata rapi.
Inovasi di Tangan Generasi ZYang membuat Majoya Agrifarm istimewa bukan hanya pada buahnya, melainkan sosok inspiratif di baliknya. Usaha ini dinahkodai oleh Hizkia Eben Haezer, seorang pemuda berusia 24 tahun yang merupakan representasi petani masa kini atau Petani Gen Z. Sebagai lulusan program studi Agroteknologi Universitas Sebelas Maret (UNS), Hizkia berhasil mematahkan stigma bahwa pertanian adalah sektor konvensional yang kotor dan tertinggal.

Perjalanan bisnis Hizkia bermula dari hobi sederhana di tengah keterbatasan masa pandemi Covid-19. Awalnya, ia bereksperimen dengan sistem hidroponik rumahan untuk menanam sayuran. Namun, pasca-pandemi dan setelah menuntaskan pendidikan tingginya, visi bisnisnya berkembang. Ia tidak lagi hanya melirik sayuran, tetapi mulai mencari komoditas yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Riset Mendalam dan Adaptasi IklimKeputusan Hizkia untuk membudidayakan melon tidak diambil secara sembarangan. Ia melakukan riset pasar yang serius hingga ke Solo dan Yogyakarta untuk mempelajari tren agribisnis. Dari riset tersebut, ia menyimpulkan bahwa Kabupaten Pati memiliki potensi tersembunyi. Cuaca Pati yang cenderung panas terik, yang sering dikeluhkan banyak orang, justru dilihat Hizkia sebagai aset berharga. Tanaman melon membutuhkan intensitas sinar matahari penuh (full sun) untuk tumbuh optimal dan menghasilkan rasa manis yang maksimal, asalkan kebutuhan nutrisinya dikelola dengan presisi.
Teknologi Pertanian Modern: Vertigasi dan Greenhouse
Majoya Agrifarm menerapkan sistem pertanian presisi (precision farming). Budidaya dilakukan di dalam greenhouse untuk melindungi tanaman dari hama dan cuaca ekstrem. Metode yang digunakan adalah sistem vertigasi tetes dengan media tanam cocopeat (sabut kelapa), bukan tanah biasa. Teknologi ini memungkinkan pemberian air dan nutrisi langsung ke akar tanaman secara otomatis dan terukur, sehingga efisiensi penggunaan sumber daya sangat tinggi.

Varietas Eksotis dan Peluang Pasar
Strategi cerdas lainnya adalah pemilihan varietas. Hizkia tidak menanam melon biasa yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Ia memilih varietas eksotis seperti Golden Topaz, yang memiliki kulit kuning cerah memikat, dan Dalmatian, melon unik dengan kulit putih bercorak garis hijau.
Pilihan ini didasarkan pada strategi pasar yang jeli. Kedua varietas ini masih sangat jarang dibudidayakan di Indonesia, khususnya di wilayah Pati, sehingga kompetisinya rendah namun peminatnya tinggi (niche market). Dengan dua unit greenhouse berukuran 8×33 meter dan 10×33 meter yang dikelola dengan sistem rotasi tanam, Hizkia mampu memanen melon premium ini hingga enam atau tujuh kali dalam setahun, menciptakan siklus bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.







