Gali Tanah, Tjiptosuwarno Temukan Emas Rp18 Miliar di Klaten

Jakarta, (usmnews) – Jika memiliki tanah, ada baiknya sesekali gali tanah hingga dalam. Siapa tahu ada harta karun terpendam, seperti yang dialami oleh perempuan asal Klaten, Tjiptosuwarno. Setelah sekian lama membeli tanah tersebut, dia terkejut mendapati di bawah tanah tersimpan harta karun mencapai 12 Kg emas. Jika mengonversi ke nilai sekarang, jumlah tersebut setara Rp18 miliar.

Tanpa pikir panjang, Tjipto dan para pekerjanya segera membawa cangkul dan sekop. Setelah gali tanah lebih dari satu meter, cangkul salah satu pekerja membentur benda keras. Awalnya dikira batu biasa, tetapi ternyata sebuah guci besar berisi emas dan benda-benda kuno lainnya.

Para pekerja kaget, begitu pula Tjiptosuwarno. Kabar penemuan emas itu pun dengan cepat menyebar dan menjadi viral. Arkeolog serta dinas terkait datang untuk memeriksa temuan tersebut. Setelah dihitung, nilainya sangat fantastis.

“Ada bentuk mangkuk, cawan, gayung, yang semuanya terbuat dari emas 20 karat. Harian Suara Pembaruan (4 Mei 1991) menulis, “Setelah dibersihkan, beratnya mencapai 12 Kg.”

Sayangnya, temuan emas tersebut tidak menjadi milik Tjiptosuwarno maupun pekerjanya. Pemerintah mengambil alih harta karun tersebut dan menyimpannya di museum. Sebagai gantinya, mereka memberikan kompensasi Rp200 juta. Tjipto membagi uang itu kepada enam pekerja yang terlibat, memastikan semua mendapat bagian.

Para ahli arkeologi kemudian menamai penemuan ini Harta Karun Wonoboyo, yang menjadi salah satu temuan terbesar yang menunjukkan popularitas emas pada masa silam. Para ahli meyakini bahwa harta karun ini berasal dari abad ke-9 dan ke-10, masa kejayaan kerajaan kuno di Jawa.

Sejarah mencatat bahwa para bangsawan menggunakan emas secara luas, bahkan menjadikannya simbol kekayaan dan status sosial. Hingga kini, Harta Karun Wonoboyo tetap menjadi salah satu warisan sejarah yang menggambarkan kemakmuran kerajaan kuno di Nusantara.