Entertainment

Gal Gadot Cemas Anak Tumbuh di Era Media Sosial Palsu

Published

on

Jakarta (usmnews) – Gal Gadot mengaku menghadapi tantangan sebagai orang tua di era media sosial dan khawatir anak-anaknya sulit membedakan kenyataan.

Dalam wawancara dengan DuJour Magazine, aktris berusia 39 tahun itu mengungkapkan kekhawatirannya saat membesarkan keempat putrinya, Alma, Maya, Daniella, dan Ori. Ia merasa dunia yang terpenuhi filter dan unggahan terkurasi menjadi tantangan tersendiri.

Gal Gadot menilai perkembangan media sosial justru menciptakan kesan realitas yang salah. Ia pun menceritakan masa kecilnya di Israel.

Gal Gadot selalu memberi tahu anak-anaknya bahwa tumbuh dewasa di masanya jauh lebih mudah dari pada dengan mereka yang kini hidup di era penuh filter.

Gal menjelaskan bahwa anak-anaknya sering menganggap unggahan yang dikurasi sebagai kenyataan, tanpa menyadari bahwa semuanya telah difilter dan direkayasa. Ia pun menegaskan kepada mereka, “Apa pun yang kalian lihat di luar sana itu salah, tidak benar.” Menurutnya, dunia saat ini sangat membingungkan.

Gal tidak hanya membahas tentang membesarkan anak-anaknya, tetapi juga menceritakan kehidupan rumah tangganya yang ramai. Ia menggambarkan rumahnya sebagai tempat yang penuh kekacauan namun terpenuhi kasih sayang.

Gal Gadot menggambarkan rumahnya sebagai tempat penuh emosi, di mana anak-anaknya tertawa, berkelahi, dan menangis. Meski sibuk dan kurang tidur, ia menikmati dinamika tersebut sambil berusaha menjadi orang tua terbaik bersama pasangannya. Selain tantangan mengasuh anak di era modern, ia juga menghadapi masalah kesehatan saat hamil putri bungsunya, Ori, ketika mengalami sakit kepala parah hingga terdiagnosis trombosis vena serebral.

Gal Gadot mengalami sakit kepala hebat selama tiga minggu hingga atas saran ibunya, ia menjalani MRI yang mengungkap masalah serius. Ia segera dilarikan ke rumah sakit, di mana dokter harus melakukan persalinan darurat untuk menyelamatkan bayinya. Meski pengalaman itu traumatis, ia berharap kisahnya dapat meningkatkan kesadaran orang lain. Baginya, berbagi cerita adalah cara untuk memproses semuanya dan menyingkap kenyataan rapuh di balik momen-momen sempurna di media sosial.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version