Education
FSM Undip – BRIN Kolaborasi Pengembangan Limnologi dan Pengelolaan Ekosistem Perairan Tropis

SEMARANG – Cluster for Paleolimnology (CPalim), Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (FSM Undip) bersama Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI) menjadi tuan rumah penyelenggaraan The 3rd International Conference and Scientific Meeting of the Indonesian Limnology Society (SMILS III) pada 3–4 September 2025.
Konferensi internasional ini mengusung tema “Building Synergies and Aligning Shared Goals for Sustainable and Resilient Tropical Inland Water Management: Addressing Challenges, Advancing Innovations, and Promoting Collaborative Solutions.”
SMILS III menghadirkan sejumlah keynote speakers terkemuka dunia, yaitu: Prof. Chihiro Yoshimura (Institute of Science Tokyo), Prof. Dr. Ir. Gadis Sri Haryani (BRIN), Prof. Dong Gun Kim (Sangmyung University, Korea Selatan), Prof. Peiyu Zhang (Chinese Academy of Sciences), Dr. Budi Heru Santosa (UNESCO–IHP), Prof. Dr. Ocky Karna Rajasa (BRIN), Assoc. Prof. Łukasz Kruszewski (Polish Academy of Sciences), Prof. Tri Retnaningsih Soeprobowati (Universitas Diponegoro), dan Prof. Peter Gell (Federation University, Australia).
Konferensi ini menjadi momen penting karena untuk pertama kalinya SMILS diselenggarakan di luar BRIN, menandai perluasan jejaring akademik dan kolaborasi riset dengan perguruan tinggi nasional. Kehadiran CPalim Undip sebagai tuan rumah mencerminkan peran aktif CPalim UNDIP dalam pengembangan limnologi serta kontribusi nyata bagi pengelolaan ekosistem perairan tropis.
Selain sesi pleno dengan pembicara utama, konferensi membahas topik-topik strategis mulai dari tantangan pengelolaan perairan darat tropis, pendekatan inovatif dalam pemantauan sumber daya air, paleo-limnologi, dinamika sistem perairan, pemanfaatan GIS dan remote sensing, hingga kolaborasi lintas-sektoral untuk keberlanjutan ekosistem perairan.
Acara ini berlangsung secara hybrid (offline dan online), dengan lokasi utama di Gedung Acintya Prasada, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.
Penyelenggaraan SMILS III juga mendapat dukungan dari berbagai organisasi nasional dan internasional, di antaranya Masyarakat Limnologi Indonesia (MLI), UNESCO International Hydrological Programme (IHP), Southeast Asian Limnological Network (SEALNet), serta Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. Dukungan ini menegaskan posisi SMILS sebagai forum kolaboratif yang diakui secara global.
Menurut ketua panitia Prof. Dr. Tri Retnaningsih Soeprobowati (Founder CPalim UNDIP): SMILS diikuti lebih dari 100 peserta yang mengikuti secara offline dan pulhan yang ikut secara online. Para peserta berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Malausia, Filipina, Belanda, Polandia, Australia, dari Indonesia berasal dari berbagai institusi, universitas, dan BRIN. Sebagai rangkaian SMILS dilakukan workshop tentang sedimentasi – erosi, dan water management.
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi riset antara Cluster for Paleolimnology (CPalim) Undip dan BRIN dan pertama kali digelar diluar Cibinong, ini bukti nyata bahwa apapun bisa kita lakukan untuk menguatkan riset, saat kita menggerakkan masyarakan dalam pengelolaan lingkungan dan kita memiliki living laboratory di Rapening dan Desa Bedono Sayung Demak,” ungkap Prof. Tri Retnaningsih Soeprobowati.
“Kami juga melibatkan 45 mahasiswa untuk KKN tematik di Bedono mulai dari penanaman mangrove, mageri segoro sebagaimana yang dicanangkan Gubernur Jateng serta mengembangkan ekoswisata di Bedono Sayung Demak,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Prof. Dr. Ocky Karna Rajasa mengatakan bahwa BRIN dan Undip sudah melakukan MoU dan salah satu implementasinya adalah kerja sama riset dalam pengelolaan sumber daya air.
“Selain pengelolaan sumber daya air, kami juga melakukan pengembangan kapasitas degree by research yang melibatkan mahasiswa S2 maupun S3 dan BRIN berkontribusi sebanyak 35 paper,” ungkap Prof. Dr. Ocky Karna Rajasa.
Lebih lanjut Ketua Masyarakat Limnologi Indonesia BRIN Dr. Luki Subehi mengatakan bahwa setiap dua tahun menggelar konferensi.
“Selama ini kita terfokus pada riset di BRIN dan saat ini kita libatkan perguruan tinggi dan komunitas DAS Serayu untuk saling kolaborasi dan memberikan solusi penanganan sedimentasi dan erosi DAS Serayu,” ungkap Dr. Luki Subehi
Dengan agenda besar ini, SMILS III diharapkan menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring ilmiah, memperluas kolaborasi riset, serta melahirkan inovasi dalam pengelolaan sumber daya perairan tropis yang berkelanjutan.