USM News
Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi USM Rencanakan Kurikulum OBE untuk Tingkatkan Daya Saing Lulusan

SEMARANG (usmnews) – Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang (USM) berencana untuk merubah kurikulum pendidikan berbasis Outcome Based Education (OBE). Upaya ini dilakukan untuk menciptakan lulusan yang berdaya saing tinggi di dunia kerja.
Kaprodi Ilmu Komunikasi Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi USM, Edi Nurwahyu Julianto, menjelaskan bahwa OBE adalah sistem pendidikan yang berfokus pada hasil yang dicapai oleh mahasiswa, bukan hanya pada materi yang harus diselesaikan. Kurikulum ini rencananya akan mulai diberlakukan pada September 2024 atau di awal tahun depan, menunggu persetujuan dari Universitas.
“Menunggu Universitas, kurikulum ini akan diberlakukan pada September 2024 atau tahun depan. Tren ke depannya harus menggunakan kurikulum OBE, terlebih jika ingin mencapai akreditasi internasional,” kata Edi Nurwahyu Julianto saat ditemui di sela acara semiloka VMTS dan Kurikulum Berbasis OBE di ruang diskusi utama lantai 8 menara USM, Selasa (25/6).
Dalam acara tersebut, pihaknya mengundang rekanan dari industri media dan komunikasi untuk mendapatkan masukan terkait rencana penerapan kurikulum pendidikan OBE. Edi menjelaskan bahwa tantangan saat ini adalah tren komunikasi yang berkembang cepat, sementara universitas memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap terserap ke industri ketika lulus.
“Kampus memiliki tanggung jawab membekali mahasiswa agar ketika lulus nanti paling tidak sudah setengah matang dan siap digunakan industri. Kami mengundang beberapa pihak dari media, pemerintahan, industri kreatif, dan lainnya untuk memberikan masukan. Sekarang dibutuhkan SDM yang seperti apa dan harus menguasai apa,” ujarnya.
Menurut Edi, masukan dari pelaku industri media dan komunikasi sangat penting untuk dimasukkan dalam kurikulum terbaru ini. Saat ini, kurikulum masih mengacu pada kurikulum 2021 berbasis BMKM dan pihaknya berharap melalui upaya ini ada perbaikan sehingga mahasiswa yang lulus nanti memiliki daya saing.
Salah satu karakteristik kurikulum OBE adalah sistem pembelajaran yang tidak lagi hanya di lingkup kelas, tetapi mahasiswa banyak praktek. Harapannya, dengan bentuk pembelajaran yang lebih kreatif dan terlibat langsung, mahasiswa dapat lebih bermanfaat dan siap bekerja setelah lulus.
“Dulu, tugas yang diberikan dosen hanya sebatas ide. Sekarang kalau bisa melibatkan mitra. Contohnya, ada tugas membuat iklan layanan masyarakat, kalau dulu konsep iklannya dibuat sendiri, sekarang harus punya mitra dan nanti iklannya dipakai oleh mitra. Di situ ada proses mereka untuk berdiskusi dengan mitra, merumuskan konsep sampai menjadi sebuah karya,” jelasnya.
Dengan perubahan ini, USM berharap dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya siap secara teori tetapi juga memiliki pengalaman praktis yang relevan dengan kebutuhan industri.