Business

Elon Musk Bantah Investasi Tesla di Nissan

Published

on

Jakarta (usmnews) – Elon Musk, CEO Tesla, membantah rumor yang menyebutkan bahwa perusahaannya memiliki minat untuk berinvestasi di Nissan. Sebelumnya, Financial Times melaporkan bahwa pejabat Jepang, termasuk mantan Perdana Menteri Yoshihide Suga dan mantan anggota dewan Tesla Hiro Mizuno, ingin mendekati Tesla untuk investasi strategis. Langkah ini terjadi setelah gagalnya pembicaraan merger antara Nissan dan Honda senilai US$58 miliar.

Spekulasi menyebut Tesla mungkin ingin mengakuisisi pabrik Nissan di Tennessee dan Mississippi untuk meningkatkan produksi domestik. Ini terkait ancaman tarif baru atas mobil impor oleh pemerintahan Trump. Namun, Musk segera membantahnya melalui akun X, menegaskan bahwa desain pabrik Tesla berbeda dari pabrik otomotif tradisional.

Hiro Mizuno juga meragukan ketertarikan Tesla terhadap pabrik Nissan, mengingat perbedaan desain dan sistem produksi.

Nissan sendiri menghadapi tekanan finansial akibat penurunan penjualan di China dan AS. Persaingan ketat dari produsen kendaraan listrik China serta lemahnya permintaan mobil hybrid memperburuk situasi. Moody’s bahkan menurunkan peringkat kredit Nissan ke status junk, memaksa perusahaan mencari mitra atau investor baru.

Baca juga: https://usmtv.id/pt-sanken-tutup-pabrik-di-cikarang-459-pekerja-terancam-phk/

Di sisi lain, Foxconn menunjukkan minat mengakuisisi saham Nissan untuk memperluas bisnis kendaraan listriknya. Namun, pemerintah Jepang khawatir akan dampak politik dan keamanan nasional jika perusahaan yang dekat dengan China mengakuisisi Nissan.

Elon Musk menegaskan Tesla lebih fokus pada teknologi kendaraan otonom dan robotika, seperti proyek Cybercab dan robot humanoid Optimus. Tesla juga membatalkan target produksi 20 juta mobil per tahun serta rencana mobil listrik seharga US$25.000, menandai pergeseran fokus ke inovasi teknologi.

Dengan demikian, meski Nissan mencari mitra strategis, Tesla tidak tertarik berinvestasi atau mengakuisisi pabrik Nissan. Perbedaan fokus dan desain produksi menjadi alasan utama.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version