Entertainment
Dukung Musisi Jalanan, Kemenbud Beri Paket Alat Musik kepada IMJ Yogyakarta
Yogyakarta (usmnews) – Kementerian Kebudayaan memberikan dukungan nyata kepada komunitas seni di Yogyakarta dengan menyerahkan paket lengkap bantuan alat musik kepada Institut Musik Jalanan (IMJ). Penyerahan bantuan tersebut dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem seni yang tumbuh dari komunitas akar rumput, khususnya para musisi jalanan yang selama ini berperan penting dalam dinamika budaya Yogyakarta.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, menyerahkan langsung bantuan tersebut dalam sebuah kegiatan yang melibatkan para musisi jalanan, komunitas kreatif, serta perwakilan pemerintah daerah. Acara tersebut juga menjadi bagian dari rangkaian program Bantuan Presiden yang dikhususkan untuk penyediaan alat musik bagi berbagai komunitas seni di Indonesia. Dalam keterangannya pada Minggu, Fadli Zon menegaskan bahwa keberadaan musisi jalanan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas Kota Yogyakarta, khususnya kawasan Malioboro yang terkenal sebagai pusat aktivitas seni.
Menurut Fadli, dukungan berupa fasilitas alat musik tersebut bertujuan memberikan ruang ekspresi lebih luas bagi para musisi agar dapat terus meningkatkan kemampuan mereka. Ia menekankan bahwa musisi jalanan adalah bagian dari denyut kreativitas kota, sehingga pemerintah berkewajiban memberikan afirmasi dan kesempatan agar mereka dapat terus berkarya.
Paket bantuan yang diberikan mencakup berbagai alat musik dan perangkat pendukung, antara lain gitar akustik elektrik, bass lima senar, drum elektrik, speaker aktif, mixer audio, serta perlengkapan lain seperti stand mikrofon dan stand speaker. Seluruh perangkat ini diharapkan dapat menunjang kegiatan latihan, workshop, hingga produksi karya yang dilakukan anggota IMJ.
Program tersebut juga sejalan dengan rekomendasi Konferensi Musik Indonesia (KMI), yang menekankan perlunya penguatan pendidikan musik berbasis komunitas, penyediaan ruang seni yang memadai, dan peningkatan akses terhadap alat musik, yang selama ini masih menjadi kendala bagi banyak talenta muda. KMI juga menggarisbawahi pentingnya pembelajaran musik non-formal sebagai bagian dari ekosistem kreatif yang inklusif, sejalan dengan praktik yang selama ini dijalankan oleh IMJ.
Kementerian Kebudayaan juga berkomitmen menjalankan agenda perbaikan rantai pembelajaran musik nasional, mulai dari penguatan apresiasi terhadap musik tradisi, pembaruan kurikulum pendidikan musik, hingga penciptaan peluang bagi musisi independen untuk berkembang. KMI sebelumnya menyoroti masih rendahnya pemerataan pendidikan musik di berbagai daerah serta minimnya ruang bagi talenta lokal untuk menunjukan kemampuan mereka.
Koordinator IMJ Yogyakarta menyampaikan rasa terima kasihnya dan menyebut bahwa bantuan tersebut membuka kesempatan baru bagi para musisi jalanan. Menurutnya, alat musik ini bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi menjadi pintu pembuka untuk meningkatkan kualitas penampilan para musisi, memperluas masa depan mereka, serta memperkokoh semangat berkarya.
Penyerahan bantuan ini turut dihadiri Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra. Kementerian Kebudayaan menegaskan bahwa dukungan kepada IMJ merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperluas akses bagi talenta kreatif di tingkat komunitas dan memastikan bahwa ruang-ruang alternatif seperti IMJ tetap menjadi wadah aman, inklusif, dan produktif bagi generasi muda.