Connect with us

International

Dinamika Perang Dagang, China Balas Incar Komoditas AS

Published

on

Jakarta (usmnews) – Dinamika perang dagang antara China dan AS terus berlanjut. Beijing kini membidik ekspor pertanian AS sebagai balasan atas tarif 10% yang diterapkan Washington pada produk China.

Dinamika terjadi Menurut Global Times yaitu China tengah merumuskan tindakan balasan, termasuk tarif dan kebijakan nontarif. Produk pertanian dan makanan AS kemungkinan masuk dalam daftar tersebut.

China adalah pasar terbesar bagi pertanian AS. Pada 2024, impor produk pertanian AS turun 14% menjadi US$ 29,25 miliar (Rp 48 triliun). Setelah laporan Global Times muncul, harga kedelai di China melonjak 2,5%.

Peneliti Oxford Global Society, Genevieve Donnellon-May, menyebut tarif atas kacang kedelai, daging, dan biji-bijian dapat berdampak besar pada perdagangan AS-China serta petani AS. Ia menilai sektor pertanian AS masih bisa bersiap menghadapi perang dagang baru.

Analis menilai Beijing berharap menegosiasikan gencatan senjata dengan Trump. Namun, tanpa pembicaraan dagang, hubungan kedua negara kian tegang.

Wang Dong dari Universitas Peking menyebut keputusan Trump menerapkan tarif sebagai langkah buruk. Ia menilai kebijakan ini akan menjadi bumerang dan memicu respons keras dari China.

Beijing telah mengumumkan tindakan balasan yang luas, termasuk menargetkan bisnis AS seperti Google dan Calvin Klein. China juga menerapkan bea masuk baru untuk batu bara, minyak, dan mobil AS.

Kementerian Perdagangan China berharap dapat kembali berunding dengan AS. Mereka memperingatkan bahwa kegagalan negosiasi bisa memicu pembalasan lebih lanjut.

Baca juga: https://usmtv.id/barang/?amp=1

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *