Connect with us

Nasional

Diduga Akibat Rem Blong, Sebuah Honda Brio Terjun ke Jurang Sedalam 40 Meter di Banyubiru​

Published

on

Ungaran (usmnews) – Dikutip dari Tribunews.com Sebuah insiden kecelakaan tunggal yang mengkhawatirkan terjadi di wilayah Kabupaten Semarang pada hari Minggu, 16 November 2025. Peristiwa ini berlangsung di sebuah jalur pedesaan yang menantang, tepatnya di kawasan Dusun Trowangi, Desa Tegaron, Kecamatan Banyubiru. Sebuah unit mobil penumpang jenis Honda Brio dengan warna yang cukup mencolok, yakni kuning lemon, dilaporkan kehilangan kendali dan terperosok ke dalam jurang yang berada di sisi jalan.​

Kendaraan roda empat tersebut, yang teridentifikasi dari data pelat nomornya sebagai H1583JV, dikemudikan oleh seorang wanita bernama Nilam Cahya. Pengemudi diketahui merupakan warga lokal yang bermukim di Dusun Sepakung Wetan.​

Meskipun dinamika kecelakaan terdengar sangat serius, sebuah kabar melegakan datang dari lokasi kejadian. Peristiwa nahas ini dipastikan tidak sampai merenggut korban jiwa. Sang pengemudi, Nilam Cahya, berhasil selamat dari maut. Menurut informasi yang dihimpun, korban hanya menderita luka-luka dalam kategori ringan. Tidak lama setelah kejadian, pihak keluarga korban segera datang ke lokasi untuk mengevakuasi dan membawa Nilam pulang ke kediamannya.​

Di lokasi kejadian, pemandangan cukup membuat miris. Mobil Brio tersebut ditemukan dalam posisi akhir yang tidak wajar, yakni tersangkut di antara rimbunan lebat pepohonan bambu. Posisi mobil berhenti sekitar lima meter di bawah permukaan jalan desa. Jalan di titik kecelakaan, yang memiliki karakteristik sempit dan menurun sangat tajam, segera dipenuhi oleh kerumunan warga setempat. Mereka berkumpul di tepi jalan, saling menunjuk dan mengamati kondisi mobil yang tampak mengalami kerusakan signifikan, terutama di bagian depannya.​

Kabar mengenai insiden ini telah dikonfirmasi oleh Kepala Desa Sepakung, Amat Nuri. Ia membenarkan bahwa pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan tersebut adalah salah satu warganya. Lebih lanjut, Nuri menjelaskan bahwa faktor kondisi geografis di wilayahnya memang sering menjadi pemicu utama terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sebagai daerah yang terletak di lereng Gunung Telomoyo, banyak jalan desa di kawasan tersebut memiliki kontur yang sangat curam dan sempit.​

“Korban tidak apa-apa, itu warga kami,” ujar Nuri saat dikonfirmasi. Ia menambahkan bahwa insiden kegagalan fungsi pengereman (rem blong) adalah hal yang cukup sering terjadi di jalur tersebut, baik yang dialami oleh pengendara sepeda motor maupun mobil. Terkadang, faktor kurangnya pengalaman atau kewaspadaan pengemudi saat melintasi medan berat tersebut turut berkontribusi.​

Foto: Tribunnews.com

Menurut analisis sementara dan keterangan saksi, kecelakaan ini bermula ketika mobil Brio tersebut sedang dalam perjalanan menurun. Mobil melaju dari arah Desa Sepakung (dataran lebih tinggi) menuju ke pusat Kecamatan Banyubiru (dataran lebih rendah). Saat sedang melintasi turunan yang panjang, kendaraan tersebut diduga kuat mengalami masalah teknis serius, yakni rem blong. Akibat kegagalan pengereman itu, pengemudi sontak kehilangan kendali penuh atas laju kendaraannya.​

Nuri memaparkan dugaan kronologi lebih detail. Dalam kondisi panik karena rem tidak berfungsi, pengemudi sepertinya berusaha menghentikan laju mobil dengan cara membanting setir dan menabrakkannya ke tebing di sisi jalan. “Tadi mobil menabrak tebing, kemudian terguling dua kali lalu terjatuh ke jurang,” jelas Nuri. Sayangnya, upaya tersebut justru membuat mobil terpelanting, terbalik, dan akhirnya terjun bebas ke jurang.​

Dalam musibah ini, pengemudi bisa dikatakan sangat beruntung. Nuri menyebut bahwa jurang di lokasi kejadian sebenarnya memiliki kedalaman total yang sangat curam, diperkirakan mencapai 40 meter. Namun, mobil Brio tersebut “hanya” meluncur jatuh sedalam lima meter sebelum akhirnya lajunya terhenti karena tersangkut di rumpun bambu yang kokoh, yang mencegahnya jatuh lebih jauh ke dasar jurang.​

Akibat benturan keras saat menabrak tebing dan proses terguling, kondisi fisik mobil Honda Brio tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan kasat mata yang dilaporkan meliputi lecet-lecet di sekujur bodi, lampu depan di sisi kiri pecah dan terlepas dari dudukannya, serta kaca spion yang juga copot. Bagian depan mobil dilaporkan mengalami kerusakan paling berat atau ringsek.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *