Entertainment
Celine Dion Peringatkan Penggemar tentang Lagu AI Palsu
Jakarta, (usmnews) – Celine Dion memperingatkan penggemar tentang lagu “palsu” yang AI hasilkan dan beredar tanpa izin di platform daring. Dalam sebuah pernyataan yang terunggah di Instagram pada Jumat (7/3), perwakilan dari Dion menekankan bahwa musik yang mengaku sebagai karya asli dirinya, namun ternyata hasil rekayasa AI tanpa izin, sedang banyak beredar.
“Telah menjadi perhatian kami bahwa musik hasil rekayasa AI yang tidak berizin yang mengaku memuat penampilan musik Celine Dion, serta nama dan rupa Celine Dion, saat ini beredar secara daring dan di berbagai Penyedia Layanan Digital,” tulis perwakilan Dion. “Harap diperhatikan bahwa rekaman ini palsu dan tidak disetujui, serta bukan lagu dari diskografi resminya,” lanjut pernyataan tersebut.
Cover lagu gospel “Heal Me Lord” yang dibuat dengan AI telah ditonton lebih dari satu juta kali di YouTube. Keberadaan lagu-lagu seperti ini memicu kecemasan banyak musisi, termasuk Dion, yang khawatir karya mereka disalahgunakan tanpa izin.
Tahun lalu, Celine Dion bergabung dengan banyak musisi lain yang menentang penggunaan AI dalam industri musik. Artis di Inggris mengkritik rencana pemerintah mengubah undang-undang hak cipta untuk penggunaan karya kreator oleh AI. Rencana tersebut dikritik karena sulit bagi seniman untuk memberi tahu ribuan penyedia AI atau memantau karya mereka di internet.
Brian May, gitaris dari Queen, turut angkat bicara mengenai masalah ini. “Ketakutan saya adalah sudah terlambat, pencurian ini sudah dilakukan dan tidak dapat dihentikan. Masa depan sudah berubah selamanya,” ujarnya, menekankan dampak besar yang timbul karena AI terhadap industri musik.
Melihat fenomena ini, banyak pihak yang merasa bahwa perlu ada regulasi yang lebih ketat terhadap penggunaan teknologi AI, agar hak cipta dan kreativitas musisi tetap terlindungi dari penyalahgunaan.