Connect with us

Business

BP Tapera Dukung Kebijakan Pembiayaan Perumahan FLPP 2025

Published

on

Jakarta, (usmnews) – Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyatakan dukungannya terhadap kebijakan pembiayaan perumahan dalam program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025. Program ini ditargetkan untuk membiayai pembangunan 220 ribu unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Heru Pudyo Nugroho, Komisioner BP Tapera, menyatakan komitmen penuh BP Tapera dalam menyalurkan pembiayaan perumahan bagi MBR. “Kami terus meningkatkan layanan dan menyiapkan berbagai skema pembiayaan, agar lebih banyak masyarakat dapat menikmati program ini,” ujar Heru dalam keterangan pers di Jakarta pada Kamis, 5 September 2024.

Berdasarkan Buku II Nota Keuangan RAPBN 2025, pemerintah akan mengalokasikan dana sebesar Rp18,77 triliun dari APBN untuk program FLPP. Dana ini direncanakan untuk mendanai pembangunan 220.000 unit rumah, yang diharapkan dapat mengurangi backlog kepemilikan rumah MBR sebesar 2,8 persen.

Heru juga menekankan pentingnya kebijakan ini sebagai langkah konkret pemerintah dalam mengatasi backlog perumahan di Indonesia. “BP Tapera sangat mendukung kebijakan ini dan terus merumuskan skema-skema inovatif untuk memperluas jangkauan pembiayaan perumahan,” tambahnya.

Beberapa alternatif kebijakan pembiayaan perumahan dalam FLPP 2025 yang diusulkan pemerintah termasuk skema tiering suku bunga atau marjin KPR, pembatasan waktu subsidi, skema FLPP dana abadi, serta pembentukan dana perumahan yang dikelola secara investasi. Selain itu, pemerintah berupaya meningkatkan pembiayaan perumahan non-APBN melalui Indonesia Green Affordable Housing Programme (IGAHP) guna menarik dana donor untuk pembangunan perumahan hijau.

Dalam pengembangan ini, BP Tapera juga tengah mempersiapkan skema creative financing yang akan memperluas proses bisnisnya. “Kami bersama komite dan para pemangku kepentingan terus merumuskan regulasi yang dibutuhkan untuk memperkuat skema pembiayaan kreatif,” jelas Heru.

BP Tapera saat ini sedang memperbaiki tata kelola organisasi menuju single housing financing body, di mana seluruh pembiayaan perumahan akan dikelola oleh BP Tapera. Hal ini bertujuan agar BP Tapera tidak hanya mengelola tabungan perumahan, tetapi juga berbagai bentuk pembiayaan perumahan kreatif.

Sektor perumahan memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi dan sosial di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh efek pengganda (multiplier effect) yang signifikan dari sektor perumahan terhadap berbagai sektor lainnya.

Hingga Agustus 2024, BP Tapera telah menyalurkan pembiayaan untuk 119.100 unit rumah dengan total nilai Rp14,699 triliun. Dari angka tersebut, pembiayaan FLPP mencakup 115.065 unit rumah dengan nilai Rp14,028 triliun, sementara 4.035 unit rumah lainnya didanai melalui skema Tapera senilai Rp671,45 miliar.

Penyaluran FLPP tahun 2024 telah mencakup 33 provinsi di 387 kabupaten/kota, dengan melibatkan 6.635 pengembang dan 37 bank penyalur. Sebanyak 9.830 proyek perumahan telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat Indonesia.

Dengan dukungan kuat dari BP Tapera dan komitmen pemerintah, program FLPP 2025 diharapkan dapat mendorong pemerataan akses perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah di seluruh Indonesia.

Sumber : Tempo.co

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *