Connect with us

Blog

Bertambah 4 Negara Larang DeepSeek, Alasannya Beragam

Published

on


(usmnews) – DeepSeek, kecerdasan buatan (AI) asal China, semakin populer sejak dirilis pada Januari 2025. Namun, sejumlah negara melarang penggunaannya karena dianggap berisiko terhadap keamanan data. AI ini mampu mengumpulkan informasi sensitif pengguna, seperti alamat IP, riwayat percakapan, file yang diunggah, dan aktivitas keyboard. Data tersebut disimpan di server yang tunduk pada regulasi pemerintah China, memicu kekhawatiran global tentang pengawasan tanpa izin dan kebocoran data.
Negara yang Melarang DeepSeek
Taiwan
Taiwan melarang penggunaan DeepSeek di instansi pemerintah dan sektor infrastruktur untuk melindungi data sensitif dari potensi akses oleh China.
Italia
Badan Perlindungan Data Italia (Garante) memblokir DeepSeek karena tidak memenuhi standar perlindungan data Uni Eropa (GDPR).
Amerika Serikat
Sejumlah lembaga, termasuk Kongres, Pentagon, Angkatan Laut, dan NASA, melarang penggunaan DeepSeek di perangkat resmi. Pemerintah AS bahkan sedang menyusun RUU untuk melarang AI ini secara nasional, dengan ancaman hukuman bagi pelanggar.
Australia
Pemerintah Australia mewajibkan instansi pemerintah menghapus DeepSeek dari perangkat mereka dan memblokir aksesnya. Namun, masyarakat masih bisa menggunakannya di perangkat pribadi.
Negara Lain Juga Waspada
Jerman dan Prancis sedang mengkaji apakah DeepSeek melanggar aturan GDPR. Korea Selatan dan Jepang meninjau dampaknya terhadap keamanan data nasional, sementara India mempertimbangkan larangan serupa.
Pemerintah di berbagai negara terus menilai risiko penggunaan AI ini, menunjukkan kekhawatiran global terhadap pengelolaan data oleh DeepSeek.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *