Business
Batu Bara 30% pada 2050, Indonesia Fokus Energi Terbarukan
Jakarta (usmnews) – Pemerintah Indonesia akan secara bertahap mengurangi penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik dari 55 persen saat ini menjadi sekitar 30 persen pada 2050. Langkah ini bertujuan mendorong peralihan ke sumber energi bersih dan terbarukan, kata Siti Sumilah Rita Susilawati, Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara, Rabu (8/10).
Rita menjelaskan bahwa tenaga batu bara masih mendominasi pasokan listrik nasional. “Sekitar 55 persen pembangkit listrik kita masih mengandalkan batu bara. Porsi ini akan dikurangi secara bertahap dan digantikan dengan sumber energi baru dan terbarukan,” ujarnya.
Meski demikian, batu bara tetap akan berperan dalam bauran energi Indonesia hingga 2050. Pemerintah menginstruksikan PLN menggunakan teknologi ultra-superkritis untuk menekan emisi karbon dioksida.
Rita menekankan bahwa target emisi nol bersih pada 2060 tidak bisa tercapai hanya dengan mengurangi bahan bakar fosil. Pemerintah menekankan pencampuran energi dan inovasi teknologi sebagai strategi utama untuk menurunkan emisi. “Mengurangi konsumsi bahan bakar fosil di sektor peleburan merupakan titik awal yang baik. Kami telah mengarahkan sektor ini untuk memanfaatkan energi baru dan terbarukan sebagai sumber utama mereka,” tambahnya.
Selain transisi energi, pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen pada 2029, sembari mendorong ekonomi rendah karbon dan mewujudkan emisi nol bersih pada 2060.