Nasional
Banjir Melanda Mojokerto dan Jombang, Ratusan Warga Mengungsi

SURABAYA (usmnews) – Hujan deras selama beberapa hari terakhir memicu banjir di Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, dan Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ratusan rumah warga terendam, akses jalan terganggu, dan aktivitas masyarakat terhambat. Data BPBD Jawa Timur menunjukkan bahwa banjir paling parah terjadi di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, serta Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang.
Di Kabupaten Mojokerto, Desa Tempuran di Kecamatan Sooko menjadi salah satu wilayah terdampak berat. Genangan air di Dusun Tempuran dan Bekucuk mencapai 45-95 cm, merendam jalanan dan rumah warga. Kondisi serupa terjadi di Desa Ngingasrembyong, dengan ketinggian air hingga 55 cm di jalan dan 35 cm di dalam rumah.
Sementara itu, di Kota Mojokerto, banjir melanda Kecamatan Prajuritkulon. Di lingkungan Jayeng, Kelurahan Prajuritkulon, genangan air mencapai 80 cm, menghambat aktivitas warga. Beberapa kelurahan lain, seperti Pulorejo dan Blooto, juga terdampak dengan genangan air merata di rumah dan jalan.
Kabupaten Jombang mengalami dampak lebih parah di Dusun Beluk, Kecamatan Kesamben, di mana genangan air mencapai 150 cm di jalan dan 125 cm di dalam rumah. Wilayah lain seperti Dusun Kodondong, Kecamatan Peterongan, juga terdampak meskipun dengan ketinggian air yang lebih rendah.
Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto, langsung meninjau lokasi banjir dan mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk mengevakuasi warga, terutama balita dan lansia. Evakuasi dilakukan ke tempat pengungsian seperti Masjid Noor Al Islam di Desa Tempuran untuk warga Kabupaten Mojokerto dan balai desa di Jombang. Hingga Rabu (11/12), jumlah pengungsi tercatat mencapai 208 jiwa dari ketiga wilayah.
Selain proses evakuasi, BPBD Jawa Timur juga mendistribusikan bantuan logistik seperti selimut, matras, terpal, dan makanan, serta peralatan seperti perahu karet dan toilet portabel. Gatot menyatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk mempercepat penanganan banjir dan memastikan kebutuhan pengungsi terpenuhi.
Gatot juga mengimbau masyarakat agar tetap siaga menghadapi potensi curah hujan tinggi dalam beberapa hari ke depan. Upaya pemantauan dan bantuan akan terus dilakukan untuk meminimalkan dampak lebih lanjut.