Business
Bahlil batasi ekspor minyak, Pertamina dukung
Bali, (usmnews) – Pertamina mendukung rencana Menteri ESDM Bahlil membatasi ekspor minyak mentah. Kebijakan ini akan memastikan kilang-kilang dalam negeri menerima sebanyak-banyaknya produksi minyak mentah nasional.
Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, mengungkapkan bahwa pihaknya mendukung penuh rencana optimalisasi produksi minyak mentah Indonesia. Menurutnya, Pertamina Hulu Energi (PHE) saat ini sudah sepenuhnya menyalurkan seluruh produksinya ke kilang Pertamina untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Selama ini, kilang Pertamina memang sepenuhnya menyerap produksi dari PHE untuk kebutuhan domestik.” “Fadjar menyambut baik kebijakan pembatasan ekspor dalam acara di Bali, Selasa (11/2/2025).”
Fadjar juga mengungkapkan dukungannya terhadap langkah serupa dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) lain yang memproduksi minyak mentah di Indonesia. “Selama ini, kilang Pertamina memang sepenuhnya menyerap produksi dari PHE untuk kebutuhan domestik.”
“Selama ini, PHE memang sepenuhnya menyuplai produksi ke kilang Pertamina untuk kebutuhan domestik.” Fadjar menjelaskan, tujuannya adalah untuk meningkatkan fleksibilitas kilang agar bisa menerima berbagai jenis minyak mentah yang beragam.
Kami telah meng-upgrade semua kilang kami supaya bisa menerima berbagai jenis minyak mentah yang lebih fleksibel. Jadi, dengan adanya kebijakan pembatasan ekspor, kami siap mengoptimalkan kapasitas kilang untuk mendukung kebutuhan domestik,” tambahnya.
Pemerintah mengoptimalkan ekspor minyak mentah agar kilang dalam negeri memprosesnya untuk meningkatkan produksi BBM nasional, kata Bahlil Lahadalia.
Bahlil menyatakan kontraktor yang minyak mentahnya tak sesuai spesifikasi akan mengolahnya untuk memenuhi standar demi swasembada energi nasional.
Pemerintah meminta kilang dalam negeri memanfaatkan semua jenis minyak mentah, termasuk yang sebelumnya tidak memenuhi spesifikasi. Dengan cara ini, ekspor minyak mentah bisa berkurang, dan pasokan domestik semakin terjamin,” kata Bahlil di Jakarta, Senin (27/1/2025).
Untuk mendukung upaya ini, Kementerian ESDM tengah mendorong peningkatan kapasitas dan fleksibilitas teknologi kilang dalam negeri. Kilang Balikpapan, Cilacap, dan Dumai kini mampu mengolah minyak mentah berbagai spesifikasi. Pemerintah mendukung pembangunan kilang Tuban dan Balongan untuk tingkatkan kapasitas.
Ekspor minyak mentah Indonesia tahun ini mencapai 28 juta barel, dengan 12-13 juta barel akan menambah pasokan kilang dalam negeri. Kementerian ESDM meminta SKK Migas, KKKS, dan Pertamina mewujudkan kebijakan ini. “Bahlil berharap langkah ini dapat menambah nilai ekonomi domestik dan mengurangi ketergantungan impor.”