Nasional
Ayah Tiri Ditetapkan Jadi Tersangka Kematian Alvaro Setelah Delapan Bulan Hilang

Jakarta (usmnews) – Dikutip CNN Indonesia Perkembangan signifikan terjadi dalam kasus hilangnya bocah berusia enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, yang telah menghilang selama delapan bulan hingga akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Pihak Kepolisian Republik Indonesia akhirnya berhasil melakukan penangkapan terhadap ayah tiri korban dan secara resmi menetapkannya sebagai tersangka utama yang bertanggung jawab atas kematian tragis Alvaro. Penangkapan ini sekaligus menjadi titik terang dalam misteri yang menyelimuti kasus anak hilang tersebut, meskipun meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengonfirmasi status tersangka dan penahanan terhadap ayah tiri Alvaro melalui pesan singkat. Kombes Nicolas membenarkan bahwa individu yang seharusnya menjadi figur pelindung bagi almarhum bocah tersebut kini harus menjalani proses hukum. Meski demikian, kepolisian belum mengumumkan secara rinci mengenai penyebab pasti kematian Alvaro. Demikian pula, detail kronologi penemuan jasad korban yang hanya tersisa kerangka setelah sekian lama belum diungkapkan kepada publik, menanti hasil penyidikan lebih lanjut.
Kasus yang menarik perhatian publik ini dimulai sejak tanggal 6 Maret. Kala itu, Alvaro Kiano Nugroho meminta izin kepada keluarganya untuk menunaikan salat Maghrib di sebuah masjid yang terletak tidak jauh dari rumah tinggal mereka di kawasan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Namun, setelah selesai menunaikan ibadah, Alvaro tidak kunjung kembali ke rumah. Menyadari kejanggalan tersebut, pihak keluarga segera melakukan pencarian. Upaya pencarian yang melibatkan kerabat terdekat itu tidak membuahkan hasil, bahkan seorang teman Alvaro mengaku tidak sedang bersamanya saat ibadah berlangsung. Karena tidak ada petunjuk berarti, keluarga akhirnya membuat laporan resmi kepada pihak Kepolisian, berharap adanya bantuan untuk menemukan keberadaan Alvaro.

Ciri-ciri terakhir Alvaro saat menghilang sempat dideskripsikan oleh keluarga. Ia diketahui mengenakan pakaian serbahitam, yaitu kaus berwarna hitam, celana panjang hitam, dan sandal hitam. Bocah tersebut memiliki postur tubuh yang kurus, berkulit gelap, dengan potongan rambut cepak, serta memiliki lesung pipi. Kakek korban, Tugimin (71 tahun), sebelumnya sempat menduga bahwa Alvaro menjadi korban penculikan. Kecurigaan ini muncul setelah ia memperoleh keterangan dari marbut Masjid Al-Muflihun, lokasi terakhir Alvaro terlihat, yang menyebutkan adanya seorang pria tak dikenal yang mengklaim sebagai ayah kandung korban dan kemudian membawa Alvaro pergi.
Penetapan ayah tiri sebagai tersangka dan penahanannya menjadi langkah krusial dalam upaya pengungkapan misteri kematian Alvaro. Polisi kini berfokus untuk mengungkap motif di balik kejahatan ini dan menggali detail penyebab kematian, serta memastikan korelasi antara menghilangnya Alvaro selama delapan bulan dengan jasad kerangka yang ditemukan. Proses hukum ini diharapkan dapat memberikan keadilan bagi Alvaro Kiano Nugroho yang harus mengakhiri hidupnya dengan tragis, dan memberikan kejelasan atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menggantung di benak masyarakat dan keluarga korban di Jakarta Selatan.







