Business
Arab Saudi Izinkan Penjualan dan Transaksi Minuman Keras untuk Pertama Kalinya Sejak 1952
Baca juga berita yang lain : Business
Jakarta (usmnews) – Arab Saudi, negara Muslim yang sangat konservatif, mengeluarkan kebijakan mengejutkan dengan mengizinkan pembukaan dan transaksi minuman keras beralkohol. Pembukaan toko ini menjadi terobosan besar bagi negara Teluk yang umumnya melarang konsumsi minuman keras, dan alkohol telah dilarang di Saudi sejak tahun 1952.
Berdasarkan laporan CNBC yang dikutip pada Kamis (25/1/2024), toko minuman beralkohol telah dibuka di kawasan diplomatik di Riyadh. Meskipun belum dikonfirmasi secara resmi oleh pemerintah Arab Saudi, daftar peraturan toko yang beredar menyebutkan bahwa toko ini hanya dapat diakses oleh diplomat non-Muslim. Otorisasi pembeli juga harus divalidasi melalui aplikasi bernama Diplo.
Pengunjung yang berusia di bawah 21 tahun tidak diizinkan masuk ke toko tersebut, dan toko melarang pengambilan foto, bahkan mewajibkan pengunjung menyimpan ponsel dalam kantong khusus agar tidak digunakan selama berada di dalam toko. Pembelian alkohol juga dibatasi dengan kuota bulanan per individu terdaftar.
“Ini adalah langkah kecil untuk membuka penjualan alkohol kepada non-Muslim di Arab Saudi pada akhirnya, ke hotel-hotel dan tempat-tempat lain,” kata seorang konsultan Saudi yang dekat dengan istana kerajaan, dikutip dari detikfinance.
Langkah ini diyakini sebagai bagian dari kampanye yang lebih luas untuk meliberalisasi masyarakat Arab Saudi dan menarik lebih banyak wisatawan internasional serta ekspatriat. Selain itu, kebijakan tersebut juga diharapkan dapat mengatasi masalah penyelundupan minuman keras yang kerap dilakukan oleh diplomat asing, yang membawa alkohol untuk disimpan di gedung kedutaan dan seringkali dijual di pasar gelap.
Sejak Putra Mahkota Mohammed bin Salman berkuasa, Arab Saudi telah menerapkan serangkaian reformasi liberalisasi, seperti mengizinkan perempuan mengemudi, membuka bioskop, dan mengadakan konser. Reformasi ini sejalan dengan kampanye Visi 2030 yang bertujuan untuk membentuk kembali citra negara, menarik pariwisata, dan mendiversifikasi perekonomian dari sektor minyak. Meskipun di satu sisi ada langkah-langkah yang mendukung liberalisasi, di sisi lain, pemerintah juga telah menindak keras perbedaan pendapat dan memenjarakan aktivis politik.
Update terus berita terkini! Kunjungi halaman usmtv.id
Artikel mengenai Arab Saudi Izinkan Penjualan dan Transaksi Minuman Keras untuk Pertama Kalinya Sejak 1952 dapat Anda temukan pada Business dan di tulis oleh usmtv.id