Tech

Ancaman Elon Musk: Tawaran Kontroversial Mengguncang OpenAI

Published

on

Jakarta (usmnews) – Elon Musk mengejutkan dunia teknologi dengan memimpin konsorsium yang menawar OpenAI senilai US$97,4 miliar. Ia menetapkan syarat kontroversial yang mewajibkan OpenAI menghentikan upaya mencari keuntungan agar ia bersedia menarik tawarannya. Ia, yang pernah menjadi salah satu pendiri ChatGPT, memilih mundur karena menolak orientasi laba dalam perusahaan. Setelah kepergiannya, OpenAI membentuk struktur nirlaba pada tahun 2019 dan mengumpulkan pendanaan miliaran dolar, yang menurut Musk menyimpang dari misi awal yang mengutamakan kepentingan publik dan kemudian muncul ancaman ini.

Di hadapan Pengadilan Distrik AS, Distrik Utara California, Musk menuntut agar dewan direksi OpenAI mempertahankan misi amal dan menghentikan konversi aset yang menandai upaya penjualan. Musk menyatakan, “Jika dewan direksi OpenAI tetap berpegang pada misi nirlaba, saya akan menarik tawaran saya.” Syarat ini memicu kehebohan di kalangan industri, karena dewan direksi OpenAI telah mengetahui tawaran tersebut namun memilih untuk menolaknya.

CEO OpenAI, Sam Altman, dengan tegas menyebut tawaran Musk sebagai sesuatu yang konyol. Altman menegaskan bahwa dewan direksi OpenAI dengan suara bulat memutuskan untuk tidak menjual perusahaan. Ia juga menambahkan bahwa setiap reorganisasi yang mereka lakukan akan semakin memperkuat misi nirlaba OpenAI serta memastikan kecerdasan buatan (AGI) memberikan dampak positif bagi seluruh umat manusia.

Sejak perpisahan dengan OpenAI, Musk kerap terlibat dalam perseteruan publik dengan Altman. Musk bahkan pernah menggugat Altman, OpenAI, dan Microsoft atas dugaan pelanggaran kontrak. Selain itu, Musk mengajukan permintaan kepada pengadilan federal untuk mengeluarkan putusan pendahuluan yang memblokir pergeseran orientasi keuntungan di OpenAI. Ancaman ini menyoroti persaingan sengit dalam industri teknologi dan menimbulkan tanda tanya besar mengenai arah masa depan perusahaan serta pengaruhnya terhadap perkembangan kecerdasan buatan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version