Connect with us

International

Ambisi Maritim Prancis: Menyongsong Era Kapal Induk Nuklir Generasi Baru (PA-NG)

Published

on

Semarang (usmnews) – Dikutip dari international.sindownews.com Prancis tengah mempersiapkan langkah raksasa dalam memperkuat kedaulatan militer dan proyeksi kekuatannya di samudera dunia. Melalui proyek yang dikenal sebagai PA-NG (Porte-Avions de Nouvelle Génération), pemerintahan Presiden Emmanuel Macron menegaskan komitmennya untuk tetap menjadi kekuatan militer utama yang disegani di kancah internasional. Proyek ini bukan sekadar pembaruan alutsista, melainkan sebuah pesan geopolitik yang kuat tentang kemandirian strategis Eropa.

Melampaui Charles de Gaulle: Skala dan Dimensi

Kapal induk nuklir yang direncanakan ini akan menjadi penerus dari kapal induk kebanggaan Prancis saat ini, Charles de Gaulle. Namun, dalam hal spesifikasi, PA-NG berada di level yang jauh lebih tinggi:

Bobot dan Ukuran: Jika Charles de Gaulle memiliki bobot sekitar 42.000 ton, kapal induk baru ini diprediksi akan memiliki bobot mencapai 75.000 ton. Penambahan massa yang signifikan ini memungkinkannya membawa lebih banyak pesawat tempur, logistik, dan personel.

Panjang Dek: Dengan panjang sekitar 300 meter, kapal ini akan menjadi salah satu pangkalan apung terbesar yang pernah dibangun oleh negara Eropa, memberikan ruang operasional yang lebih luas untuk manuver pesawat jet tempur generasi terbaru.

Keunggulan Tenaga Nuklir dan Teknologi Canggih

Keputusan Prancis untuk tetap menggunakan tenaga nuklir sebagai penggerak utama didasarkan pada kebutuhan akan daya tahan (endurance). Dengan reaktor nuklir, kapal induk ini dapat beroperasi di laut lepas selama bertahun-tahun tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar secara rutin. Keunggulan teknis lainnya meliputi:

1. Sistem Peluncuran EMALS: Prancis berencana mengadopsi teknologi Electromagnetic Aircraft Launch System (EMALS) yang dikembangkan oleh Amerika Serikat. Sistem ini jauh lebih efisien dan halus dibandingkan ketapel uap tradisional, sehingga mampu meluncurkan berbagai jenis pesawat, mulai dari jet tempur berat hingga drone ringan.

2. Kapasitas Jet Tempur Masa Depan: Kapal ini dirancang khusus untuk menampung jet tempur hasil kolaborasi Eropa, yakni Future Combat Air System (FCAS/SCAF), yang diprediksi akan jauh lebih berat dan canggih dibandingkan pesawat Rafale saat ini.

Visi Strategis: Mengapa Harus “Ditakuti”?

Istilah “agar ditakuti” yang muncul dalam narasi pertahanan ini merujuk pada konsep deternsi (penangkalan). Prancis menyadari bahwa stabilitas global di masa depan akan sangat bergantung pada kemampuan sebuah negara untuk memproyeksikan kekuatan militernya ke titik-titik konflik di seluruh dunia secara cepat.

Sebagai satu-satunya negara di Uni Eropa yang memiliki kapal induk bertenaga nuklir, Prancis memegang peran krusial dalam pertahanan kolektif kawasan. Keberadaan PA-NG akan memberikan Prancis kemampuan untuk menjaga kepentingan di wilayah Indo-Pasifik, mengamankan jalur perdagangan internasional, serta memberikan respons terhadap ancaman asimetris dari negara-negara pesaing.

Timeline dan Investasi Masa Depan

Proyek ambisius ini dijadwalkan mulai masuk ke tahap konstruksi intensif agar siap beroperasi sepenuhnya pada tahun 2038, bertepatan dengan masa pensiunnya Charles de Gaulle. Meski membutuhkan anggaran yang sangat besar, Prancis memandang ini sebagai investasi jangka panjang dalam industri pertahanan domestik mereka, yang melibatkan ribuan tenaga kerja terampil di galangan kapal Naval Group.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *