Ahli Geologi Bertanggung Jawab terhadap Pembangunan IKN

NUSANTARA, (usmnews) – Pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur bukan sekadar pemindahan fisik pusat pemerintahan. Ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan IKN sebagai smart forest city yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dalam konteks ini, para ahli geologi memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan kajian ilmiah yang mendukung keberlanjutan dan menjaga ekosistem selama proses pembangunan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menggarisbawahi pentingnya kontribusi geologiwan dalam pembangunan IKN saat membuka Pertemuan Ilmiah ke-53 Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) di Balikpapan pada 8 Oktober 2024. “Pembangunan IKN membutuhkan peran dan kontribusi para geologiwan,” ujar Basuki.

Sejumlah infrastruktur vital telah dibangun di IKN, termasuk Istana Negara, Istana Garuda, kantor pemerintahan, hunian ASN, Bendungan Sepaku Semoi, dan Jembatan Pulau Balang. Pembangunan infrastruktur baru juga terus dilakukan, seperti Kantor dan Istana Wakil Presiden serta Masjid Negara. Proyek yang memiliki risiko tinggi, seperti tol bawah laut, juga melibatkan ahli geologi untuk memastikan keselamatan dan keberlanjutan.

“Setiap tahap pembangunan harus melalui kajian geologi yang memadai untuk mengidentifikasi potensi risiko dan memastikan keselamatan lingkungan,” tambah Basuki. Ia menekankan bahwa kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika adalah prinsip utama dalam pembangunan IKN, yang semuanya memerlukan keahlian dari para geologiwan.

Chairman IAGI, Budi Santoso, sepakat bahwa kontribusi ahli geologi sangat penting dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan IKN. “Aspek geologis di IKN menjadi pilar penting untuk memastikan proses perencanaan, perancangan, dan pelaksanaan yang efektif,” ungkap Budi.

Pertemuan ilmiah IAGI menjadi wadah bagi para ahli untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam aspek kebumian. Dengan ribuan anggota, IAGI berkomitmen untuk memberikan masukan dan rekomendasi yang konstruktif terkait pembangunan IKN. Acara ini membuka peluang bagi peserta untuk mempresentasikan karya ilmiah dan berargumen dalam sesi panel, diharapkan menghasilkan rekomendasi yang berguna untuk pembangunan IKN di masa depan.

Dengan langkah ini, diharapkan IKN tidak hanya menjadi simbol pemerintahan baru, tetapi juga contoh bagi pembangunan berkelanjutan yang menjaga keseimbangan antara kemajuan dan kelestarian lingkungan.