Education

Acute Mountain Sickness: Gejala dan Pencegahannya

Published

on

KOMPAS.com (usmnews) – Pernah merasa pusing, mual, atau bahkan muntah saat mendaki gunung? Itu bisa jadi tanda acute mountain sickness (AMS) atau sindrom gunung akut. Kondisi ini terjadi karena tubuh kesulitan beradaptasi dengan kadar oksigen yang lebih rendah di ketinggian, terutama di atas 2.400 meter dari permukaan laut. Jika tidak ditangani, AMS bisa memburuk dan mengganggu aktivitas pendakian.

Gejala AMS bervariasi dari ringan hingga parah. Pusing, sakit kepala, kehilangan selera makan, mual, dan sesak napas menjadi tanda awal yang umum terjadi. Pada kasus yang lebih serius, seseorang bisa mengalami batuk berdarah, kebingungan, kulit membiru, hingga kehilangan kesadaran. Semakin cepat tubuh naik ke ketinggian tanpa aklimatisasi, semakin besar risiko terkena AMS.

Penyebab utama AMS adalah rendahnya kadar oksigen di dataran tinggi. Saat mendaki terlalu cepat, tubuh tidak sempat menyesuaikan diri, sehingga otak dan organ lain mengalami stres akibat kekurangan oksigen. Faktor lain seperti aktivitas fisik berlebihan, riwayat AMS sebelumnya, anemia, atau penyakit paru-paru juga meningkatkan risiko terkena sindrom ini.

Siapa saja bisa terkena AMS, terutama mereka yang jarang bepergian ke ketinggian. Orang yang tinggal di dataran rendah, mendaki terlalu cepat, atau memiliki kondisi medis tertentu lebih rentan. Bahkan pendaki berpengalaman pun bisa mengalami AMS jika tidak memberi waktu bagi tubuh untuk beradaptasi.

Untuk mencegah AMS, lakukan pendakian secara bertahap. Hindari naik lebih dari 1.000 kaki per hari dan istirahat setelah menambah ketinggian 3.000 kaki. Minum cukup cairan, hindari alkohol, dan batasi aktivitas berat di awal pendakian. Jika mengalami gejala AMS, segera turun ke ketinggian lebih rendah untuk menghindari komplikasi serius.

Dengan persiapan yang baik, risiko AMS bisa dikurangi. Pastikan tubuh mendapatkan waktu untuk beradaptasi sebelum naik ke ketinggian ekstrem. Selalu dengarkan sinyal tubuh, jangan paksakan diri, dan nikmati pendakian dengan aman.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending

Exit mobile version