International
Aliansi Moskow-Beijing: Dukungan Rusia terhadap Ambisi China di Taiwan dan Ancaman Perang Baru

Semarang (usmnews) – Dikutip dari SindoNews, Dinamika politik global kembali memanas seiring dengan semakin eratnya hubungan antara Rusia dan China. Laporan terbaru menyoroti pernyataan diplomatik dari pihak Rusia yang secara tegas mendukung klaim kedaulatan China atas Taiwan. Dukungan ini bukan sekadar retorika biasa, melainkan dipandang sebagai sinyalemen terbentuknya blok kekuatan baru yang siap menantang dominasi Barat di kawasan Pasifik, yang pada gilirannya meningkatkan risiko pecahnya perang baru di Selat Taiwan.
Memperkuat Poros “Tanpa Batas”

Rusia, yang saat ini masih terlibat dalam konflik di Ukraina, tampaknya semakin bergantung pada China sebagai mitra strategis utama. Sebaliknya, China melihat Rusia sebagai sekutu penting untuk mengimbangi pengaruh Amerika Serikat dan sekutunya di Asia. Dalam pernyataan resminya, Moskow menegaskan bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China dan menganggap setiap campur tangan pihak luar—terutama Amerika Serikat—sebagai tindakan provokasi yang berbahaya.
Mengapa Perang Baru Terancam Pecah?
Ada beberapa faktor kunci yang membuat situasi ini sangat eksplosif:
- Dukungan Militer dan Logistik: Jika China memutuskan untuk melakukan aneksasi atau tindakan militer terhadap Taiwan, dukungan dari Rusia (baik dalam bentuk pasokan energi, data intelijen, maupun veto di Dewan Keamanan PBB) akan memberikan kekuatan tambahan bagi Beijing untuk menghadapi sanksi internasional.
- Ketegangan di Pasifik: Amerika Serikat telah berulang kali menyatakan komitmennya untuk membantu pertahanan Taiwan. Dengan dukungan terbuka dari Rusia, China mungkin merasa lebih percaya diri untuk mengambil langkah yang lebih agresif, yang dapat memicu konfrontasi langsung antar kekuatan nuklir.
- Distraksi Global: Beberapa analis berpendapat bahwa keterlibatan Rusia dalam mendukung China adalah strategi untuk memecah konsentrasi pertahanan Barat. Dengan adanya dua titik panas (Ukraina dan Taiwan), sumber daya militer dan ekonomi negara-negara Barat akan terkuras secara signifikan.
Dampak Sistemik terhadap Dunia
Jika perang benar-benar pecah di Taiwan, dampaknya akan jauh lebih destruktif dibandingkan konflik regional biasa. Taiwan merupakan pusat produksi semikonduktor dunia. Gangguan pada rantai pasok ini akan melumpuhkan industri teknologi global secara instan. Selain itu, Selat Taiwan adalah jalur perdagangan maritim paling sibuk di dunia; penutupannya akan memicu krisis ekonomi global yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dukungan Rusia terhadap China dalam isu Taiwan menandai pergeseran besar dalam tatanan keamanan internasional. Dunia kini memperhatikan dengan saksama apakah retorika ini akan berlanjut menjadi aksi militer nyata yang dapat mengubah peta politik dunia selamanya.







