Mobil Mewah Rolls-Royce Sandra Dewi Disita Kejaksaan Agung

Jakarta (usmnews) – Kejaksaan Agung (Kejagung) baru-baru ini mengambil tindakan tegas dengan menyita sebuah mobil mewah Rolls-Royce yang dulunya menjadi kado ulang tahun untuk artis terkenal Sandra Dewi dari suaminya, Harvey Moeis. Namun, apa yang seharusnya menjadi momen berharga berubah menjadi kontroversi ketika keterlibatan Harvey dalam dugaan kasus korupsi tata niaga timah terungkap.

Rolls-Royce Ghost berwarna hitam dengan pelat nomor spesial, SDW, telah menjadi pusat perhatian setelah Kejagung mengambil langkah untuk menyita kendaraan mewah tersebut di kediaman Harvey Moeis di Pakubuwono, Jakarta Selatan. Mobil ini, yang diperoleh Sandra pada ulang tahunnya yang ke-40, diprediksi memiliki nilai yang fantastis, dengan perkiraan harga mencapai puluhan miliar rupiah di pasar Indonesia.

Kasus ini membawa cahaya baru ke dugaan korupsi besar-besaran yang diduga melibatkan Harvey dan sejumlah tersangka lainnya. Kejagung telah menetapkan 16 tersangka dalam kasus ini, yang diperkirakan merugikan negara senilai Rp 271 triliun. Dugaan keterlibatan Harvey dalam memfasilitasi kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah telah menjadi sorotan.

Tidak hanya itu, pihak kejaksaan juga menemukan bukti terkait dugaan pencucian uang dalam kasus ini. Penggeledahan yang dilakukan di rumah tersangka Helena Lim menghasilkan sejumlah barang bukti, termasuk dokumen terkait dan uang tunai dalam dua mata uang yang berbeda, senilai lebih dari Rp 33 miliar.

Kejagung telah mengambil langkah tegas dalam menangani kasus ini dengan menahan Harvey di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari pertama. Pasal-pasal yang dikenakan termasuk Pasal 2 Ayat (1) dan Pasal 3 jo. Pasal 18 Undang-Undang RI tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kasus ini menyoroti bagaimana hadiah mewah bisa menjadi bagian dari jejak digital yang mengungkap kegiatan korupsi. Selain itu, hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya penegakan hukum dalam melawan praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat secara luas.